Kementerian Keuangan Yakin Kinerja Investasi di Indonesia Akan Tumbuh Positif Saat Tahun Politik
Data Global Initial Public Offering (IPO) Watch, penerimaan IPO di Asia Pasifik pada kuartal I-2023 telah menyumbang 66 persen dari hasil IPO global.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengungkapkan, kinerja investasi Indonesia di tahun politik diprediksi akan tetap di jalur positif.
Meskipun, isu ketidakpastian kerap muncul jelang bergulirnya pesta demokrasi ini.
"Banyak orang yang mengatakan pemilu itu biasanya menimbulkan beberapa ketidakpastian. Nah di sisi lain ini agak berbeda," ucap Febrio di Kantor BKF Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Baca juga: HSBC Dukung Indonesia Pacu Realisasi Investasi, Terutama di Sektor ESG
"Biasanya yang terjadi adalah (adanya) analisis teman-teman di pasar mengatakan kalau ada pemilu investasi akan melambat," sambungnya.
Optimisme ini terlihat dari catatannya yang menyebutkan bahwa Indonesia berada di dalam momentum investasi terbaik.
Hal tersebut tercermin dari banyaknya penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal pada kuartal I 2023.
Berdasarkan Data Global Initial Public Offering (IPO) Watch, penerimaan IPO di Asia Pasifik pada kuartal I-2023 telah menyumbang 66 persen dari hasil IPO global.
Dan disebutkan, Indonesia Stock Exchange (IDX) muncul di dalam 10 besar IPO global.
"IPO kuartal I-2023 belum pernah terjadi Indonesia di atas Jepang dan menjadi tanda tanya dan sinyal bahwa investasi tetap tinggi walau kita sedang hadapi pemilu tahun ini hingga tahun depan," papar Febrio.
Ia pun meyakini, para investor tetap menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi, lantaran ekonomi nasional cukup resilience dari ketidakpastian ekonomi global.
Positifnya ekonomi Indonesia, salah satunya tak terlepas dari baiknya tata kelola fiskal pada 2-3 tahun terakhir.
"Ini menarik sekali, bahwa tahun politik yang sedang terjadi yang dikombinasikan dengan kinerja ekonomi dan tata kelola fiskal itu akan membuat investor masuk," pungkasnya.