Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul Pastikan Regenerasi Berjalan Baik, Penjual Jamu Tetap Lestari

Desa Wisata Jamu Kiringan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampaknya tidak perlu khawatir dengan generasi penerus.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul Pastikan Regenerasi Berjalan Baik, Penjual Jamu Tetap Lestari
TRIBUNNEWS/WAHYU GILANG PUTRANTO
Desa Wisata Jamu Kiringan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampaknya tidak perlu khawatir dengan generasi penerus pembuat jamu tradisional. 

"Biasanya pesan dulu, besok dibawakan," ungkap Murjiyati.

Ketua Kelompok Jamu Seruni Putih, Murjiyati
Ketua Kelompok Jamu Seruni Putih, Murjiyati (Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto)

Murjiyati mengungkapkan, kunyit asam alias kunir asem, dan beras kencur menjadi varian jamu ciri khas Dusun Kiringan.

"Jamu yang dibuat ada kelor, sirih, kunyit, temulawak, beras kencur, jahe merah, banyak."

"Tapi yang dibuat tiap hari ada kunir asem, beras kencur, dan secang," ungkap Murjiyati.

Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi

Generasi lama penjual Dusun Kiringan menjajakan racikan jamu yang sudah jadi dengan digendong alias jamu gendong.

Kini kebanyakan berjualan menggunakan sepeda motor.

Berita Rekomendasi

Seiring berkembangnya teknik pembuatan jamu, varian jamu di Kiringan menjadi bermacam-macam.

Seperti sirup jamu, jamu botolan, hingga jamu instan.

Selain itu, penjualan jamu juga sudah merambah digitalisasi seperti dalam metode pembayaran.

"Sekarang sudah bisa bayar menggunakan QRIS," ungkap Murjiyati.

"Biasanya kalau pameran pada beli pakai scan barcode itu," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas