Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perbankan Dalam Negeri Mulai Aktif Salurkan Pembiayaan ke Proyek Hilirisasi Mineral

Beberapa bank dalam negeri dan bank asal Singapura mulai ikut mendanai proyek hilirisasi mineral pemerintah.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perbankan Dalam Negeri Mulai Aktif Salurkan Pembiayaan ke Proyek Hilirisasi Mineral
dok. Ruang Energi
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkap beberapa bank dalam negeri mulai ikut mendanai proyek hilirisasi mineral pemerintah.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan, beberapa bulan terakhir bank-bank dalam negeri mulai aktif berpartisipasi.

"Di awal-awal, banyak sekali dukungan lembaga keuangan internasional, terutama yang dari Tiongkok, untuk memberikan pendanaan untuk proyek-proyek hilirisasi di Indonesia," kata Septian di acara dialog Forum Merdeka Barat 9 bertajuk 'Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah', Senin (12/6/2023).

"Beberapa bulan terakhir ini bank-bank dalam negeri pun juga ikut aktif dalam kegiatan tersebut," lanjutnya.

Meski demikian, tak banyak bank dalam negeri yang ikut berpartisipasi.

Hal itu ia maklumi, sebab memang hanya ada beberapa yang memiliki kemampuan untuk ikut andil dalam proyek hilirisasi mineral.

Berita Rekomendasi

"Sebagaimana kita tahu, memang di dalam negeri mungkin hanya empat hingga lima bank yang memiliki kemampuan ikut proyek hilirisasi ini," kata Septian.

Baca juga: Beberapa Perusahaan Smelter Bauksit Diduga Punya Niat Tak Baik, Enggan Berkontribusi Pada Hilirisasi

Perbankan Singapura juga mulai ikut masuk ke dalam proyek hilirisasi ini. "Sekarang saya juga melihat bank-bank dari Singapura juga cukup agresif untuk ikut dalam pembiayaan proyek-proyek hilirisasi di Indonesia," ujar Septian.

Dengan proyek hilirisasi yang nilainya jarang ada di bawah 1 miliar dolar AS, ia menyebut 70 persen pendanaannya datang dari bank.

"Saya sangat jarang meliaht proyek hilirisasi yang nilainya di bawah 1 miliar dolar AS. Jadi, rata-rata di atas 1 miliar dolar AS. Dengan struktur seperti itu, tentu tidak hanya modal ekuitas yang diperlukan, tetapi juga pinjaman bank. Rata-rata dari 1 miliar dolar as, 30 persen ekuitas, 70 persen pinjaman bank," kata Septian.

Baca juga: Ekonom Sebut Hilirisasi Pertambangan Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,8 Persen

Menurutnya, pemerintah akan terus melakukan edukasi kepada sektor perbankan terkait hal ini. "Pengetahuan mengenai industrinya sehingga mereka lebih nyaman untuk memberikan pinjaman," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas