Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gas Melon Langka, Kuota LPG Subsidi Tahun Ini Jebol 0,2 Juta MT

Lilik menyadari memang pembelian LPG 3 Kg ini harusnya melalui agen resmi. Namun ia yang sudah berjualan elpiji ecer bertahun-tahun itu mengaku dilema

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gas Melon Langka, Kuota LPG Subsidi Tahun Ini Jebol 0,2 Juta MT
Warta Kota/YULIANTO
Pekerja sedang menurunkan tabung gas elpiji nonsubsidi dari truk di gudang salah satu distributor di kawasan Palmerah Barat, Jakarta. 

Didesak Operasi Pasar

Anggota DPR Komisi VII Ramson Siagian mendorong digelarnya operasi pasar untuk menindaklanjuti kelangkaan LPG 3 kilogram atau Gas Melon.

“Untuk mengatasi kelangkaan agar kuota LPG 2023 ini disesuaikan, tadi juga dengan Dirjen Migas supaya operasi-operasi pasar bisa dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga,” kata Ramson ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Dia menilai distribusi LPG subsidi juga menjadi perhatian serius terutama ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan logistik.

“Kami meminta Pertamina lebih pro aktif tetapi memang kalau di pulau terluar masih menggunakan minyak tanah,” ucap legislator fraksi Gerindra itu.

Baca juga: Mulai Tahun Depan, Pemerintah Batasi Jumlah Pembelian LPG 3 Kg dan Hanya Bagi Masyarakat Terdaftar

Namun demikian, Ramson ingin memastikan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan arus distribusi agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.

Kelangkaan elpiji 3 Kg terjadi di beberapa daerah satu di antaranya di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berita Rekomendasi

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi pun memberikan penjelasan terkait kelangkaan tersebut.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengimbau masyarakat agar tetap tenang.

“Menanggapi tentang pasokan Elpiji 3 kg di Kota Parepare yakni di Kecamatan Soreang dan Kecamatan Lapadde, Pertamina menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebih serta tidak meniagakan kembali Elpiji 3 Kg ini,” kata Fahrougi, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023).

Pihaknya juga mengimbau masyarakat masih menemukan Elpiji 3 Kg atau adanya harga yang tidak wajar di lembaga penyalur resmi Pertamina, untuk menghubungi ke Pertamina call center 135.

Pertamina, kata Fahrougi, saat ini tengah melakukan beberapa penanganan.

Seperti berkoordinasi dengan Pemda dan APH setempat untuk mengawasi dan menindak apabila ditemukan praktik penyalahgunaan pendistribusian Elpiji di masyarakat.

Pertamina juga memberikan prioritas pengisian Elpiji di SPPBE, khususnya wilayah Kota Parepare.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas