Gas Melon Langka, Kuota LPG Subsidi Tahun Ini Jebol 0,2 Juta MT
Lilik menyadari memang pembelian LPG 3 Kg ini harusnya melalui agen resmi. Namun ia yang sudah berjualan elpiji ecer bertahun-tahun itu mengaku dilema
Editor: Hendra Gunawan
Tak sampai di situ, Pertamina memastikan pangkalan untuk memprioritaskan penyaluran kepada customer akhir.
“Juga memberikan prioritas pengiriman Elpiji ke pangkalan yang berada di wilayah membutuhkan arau urgent dan berbagai hal lainnya,” kata Fahrougi.
“Pertamina juga telah melakukan monitoring secara berkala di beberapa pangkalan yang tersebar di wilayah Parepare dan diketahui bahwa stok Elpiji 3 kg aman,” tambahnya.
Kuota Jebol
Sementara PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan kuota LPG subsidi tahun ini jebol 0,2 juta metrik ton (MT.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyebut, kuota LPG Subsidi di sepanjang tahun ini mencapai 8,2 juta metrik ton (MT) atau lebih tinggi daripada kuota LPG subsidi di tahun ini yang sebesar 8 juta MT.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi penyaluran LPG 3 kg sampai dengan Mei 2023 sebesar 3,32 juta MT atau 41,6 persen dari kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 8 juta MT.
Disebutkan, data penyaluran LPG 3 kg hingga Mei 2023 yang disampaikan Kementerian ESDM tidak banyak berbeda dengan yang dimiliki Pertamina.
Hanya saja, Alfian lebih menyoroti tren penyaluran LPG subsidi atau public service obligation (PSO) pada Januari-Mei 2023 yang meningkat 5% dibandingkan periode sama di Januari-Mei 2022. Adapun realisasi penyaluran LPG 3 kg ini lebih besar 8,4% dibandingkan kuota pada periode year to date (YTD) Januari-Mei 2023
“Berdasarkan prognosa kami di Desember 2023 penyaluran LPG 3 kg akan over 2,7% dari kuota atau mencapai 8,2 juta MT,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Dirjen Migas ESDM dan Pertamina, Rabu (14/6).
Alfian menggaris bawahi, nilai subsidi LPG 3 kg sampai dengan Mei 2023 yang sudah terealisasi sebesar Rp 34 triliun. Sementara anggaran subsidi LPG 3 kg dalam APBN sebesar Rp 117 triliun.
Sedangkan menurut perhitungan Pertamina, nilai subsidi LPG 3 kg untuk 8 juta MT hanya sebesar Rp 85,45 triliun. Artinya, selisih antara anggaran subsidi dan prognosa Pertamina ada kelebihan Rp 32,4 triliun.
Alfian menyatakan, pihaknya mengusulkan selisih nilai tersebut digunakan untuk menambah volume subsidi LPG 3 kg yang akan lebih 2,7% menjadi 8,2 juta MT.
“Kalau ditanya ada kelebihan sekitar Rp 32 triliun ini bisa mengkompensasi untuk selisih 2,7% over kuota LPG tersebut,” ucap Alfian.