Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bos Antam Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Kegiatan Usaha Komoditas Emas

Direktur Utama Antam Nicolas D Kanter membuka suara terkait adanya dugaan praktik tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha komoditas emas.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bos Antam Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Kegiatan Usaha Komoditas Emas
Kompasiana
pt antam logo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nicolas D Kanter membuka suara terkait adanya dugaan praktik tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha komoditas emas.

Bos Antam mengungkapkan, pihaknya akan selalu terbuka alias kooperatif dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan aparat penegak hukum.

"Kami tetap merasa bahwa kami melakukan semuanya tentu sesuai dengan aturan. Namun sebagai perusahaan yang taat aturan, kita harus senantiasa berkooperatif," ungkap Nicolas di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Kejaksaan Agung Kembali Periksa Pejabat Antam dan Bea Cukai Terkait Kasus Korupsi Komoditas Emas

"Itu yang kita jalankan sekarang. Apapun yang mereka lakukan kita juga kooperatif," sambungnya.

Nicolas menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya terus menerapkan tata kelola manaje yang baik, serta terus mengikuti arahan dari para Dewan Komisaris hingga induk usaha.

"Yang penting kita harus tingkatkan tata kelola, itu masukan dari Dewan Komisaris dan juga para pemangku kepentingan. Kalau memang harus ditingkatkan ya kita tingkatkan," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan tanggapannya terkait adanya dugaan kasus korupsi pada perusahaan tambang yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Erick menegaskan komitmennya bahwa Kementerian BUMN akan terus menggalakan program bersih-bersih di seluruh perusahaan pelat merah.

Namun apabila dilihat lebih detail, mayoritas kasus korupsi merupakan kasus-kasus lama.

"Kalau memang tetap ada oknum-oknum yang terkena, tentu itu bagian dari bersih-bersih, dan kalau saya lihat mayoritas pun ini banyak kasus lama," ucap Erick di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Erick pun kembali menceritakan, sejak awal-awal menjabat sebagai Menteri, Kementerian BUMN telah melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak, mulai dari Kejaksaan Agung hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Harga Emas Turun 0,18 Persen, The Fed Diperkirakan Tetap Menaikkan Suku Bunga

Kerjasama tersebut dalam rangka mendorong seluruh BUMN untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance.

Terbukti, kinerja keuangan BUMN secara konsolidasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pasca adanya program bersih-bersih BUMN. Baik secara laba, pendapatan, hingga aset.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas