Masih di Bawah 50 Persen, Visa Beberkan Sederet Jurus Tingkatkan Literasi Keuangan
Dessy Masri mengatakan, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih di level hampir 50 persen atau 49,68 persen berdasarkan data terakhir pada 2022.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Head of Product & Solutions PT Visa Worldwide Indonesia Dessy Masri mengatakan, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih di level hampir 50 persen atau 49,68 persen berdasarkan data terakhir pada 2022.
Karena itu, kolaborasi atau sinergi dari berbagai pihak untuk meningkatkan literasi keuangan untuk lebih efektif dinilainya perlu.
Visa sebagai penyedia jasa pembayaran secara global, memahami kalau literasi keuangan yang baik sangat penting untuk perkembangan dari Indonesia sendiri dari sisi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa.
Baca juga: Tantangan Literasi yang Dihadapi Anak di Era Digital
"Oleh sebab itu, Visa sangat mendukung inisiatif-inisiatif dari pemerintah, dari regulator, untuk meningkatkan literasi ini, dan Visa selalu siap untuk bekerja sama dengan pihak yang terkait. Kolaborasi seperti apa yang sudah pernah dijalankan Visa? Pertama, Visa itu bekerja sama dengan klien-klien Visa, Visa ini memiliki klien di Indonesia ini mayoritas itu dengan institusi finansial," ujarnya dalam webinar Contactless Talk: "Memasuki Era Virtual Banking di Indonesia” yang diadakan Visa Indonesia, Senin (19/6/2023).
Dessy mengungkapkan, pihaknya memiliki klien hampir lebih dari 50, di mana Visa bersama klien-klien itu melakukan edukasi kepada para nasabah.
Misalnya tentang pemakaian kartu kredit, kartu debit, juga tentang keamanan dalam bertransaksi atau juga tentang teknologi terkini di sistem pembayaran, dan lain sebagainya.
Kedua, pihaknya juga bekerjasama dengan fintech juga dengan unicorn seperti Gojek, di mana Visa memiliki sebuah produk global bernama Practical Business Skill.
"Di mana, kemudian kami lakukan alih bahasa dalam bentuk video, dalam bentuk modul pelatihan untuk ratusan ribu dari merchant Gojek dari supaya literasi keuangan mereka lebih baik khususnya dalam menjalankan bisnis berskala kecil," katanya.
Ketiga, Visa mempunyai program yang berjudul Ibu Berbagi Bijak, di mana program ini juga literasi keuangan dan untuk pembekalan bagi para perempuan yang bergerak di bisnis skala kecil dan mikro.
Dia menambahkan, Visa sudah melakukan ini sejak 2017 bekerjasama dengan regulator, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, kementerian terkait, dan juga pemerintah daerah.
Baca juga: Tantangan Literasi yang Dihadapi Anak di Era Digital
"Karena kami melakukan sosialisasi ini di beberapa daerah di Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, juga di Jogja, dan tahun lalu saya juga ada hadir di Bali. Kami lakukan pembekalan untuk persiapan bisnis mereka, baik dalam bentuk workshop, pendampingan, mentoring, dan juga ada bisnis expo," tutur Dessy.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kadin Indonesia.
"Di mana, kami lakukan adopsi program Practical Business Skill dan kami tambahkan dengan Practical Money Skill, dan ini kami sosialisasikan ke daerah-daerah. Terakhir, tentunya dengan dukungan dari media, edukasi terhadap literasi keuangan ini tentunya dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk press release, interview, gathering, ataupun talk show pada hari ini," pungkasnya.