Merespon Tingginya Potensi Pasar Aluminium, Ini Deretan Rencana Aksi Korporasi INALUM
Transisi energi serta kondisi geopolitik dan pemilihan kondisi ekonomi pasca pandemi di tingkat global menjadi tantangan untuk tumbuh
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Didukung oleh meningkatnya harga komoditas berimbas pada kinerja PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mengalami pertumbuhan, baik sisi pendapatan maupun laba..
Hasil kinerja ini juga sesuai dengan rencana yang berkelanjutan dari perusahaan.
Ini ditandai pertumbuhan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 2020-2022, dengan pendapatan tumbuh 38 persen, laba bersih 252 persen, EBITDA 81 persen, pertumbuhan aset 13 persen dan pertumbuhan ekuitas 23 persen.
Direktur Utama INALUM, Danny Praditya mengatakan, kinerja positif INALUM ini diharapkan memban
Baca juga: Fasilitas PSN Smelter Nikel Ceria Group Dirusak Sekelompok Orang, Target Jokowi Terganggu
tu percepatan produksi hingga double capacity sehingga akan berimbas pada kecepatan INALUM dalam memberikan kontribusi maksimal kepada Indonesia.
“INALUM akan melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha,” ucap Danny saat rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (19/6/2023).
Beberapa aksi korporasi dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas produks sekaligus sebagai respon atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton.
Adapun proyek-proyek tersebut antara lain, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi yang akan selesai pada tahun 2023.
"Kami juga akan mengoptimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025, Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA," katanya.
Sebagai industri pertambangan, INALUM juga memiliki tantangan tersendiri, terutama pada masa pandemi Covid-19.
Transisi energi serta kondisi geopolitik dan pemilihan kondisi ekonomi pasca pandemi di tingkat global menjadi tantangan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, perusahaan telah mengadopsi teknologi digital untuk mentransformasi operasi dan memutakhirkan sistem manajemen," katanya.
Baca juga: Ada yang Tak Niat Bangun Smelter Bauksit di Indonesia, Tiga Tahun Baru Empat yang Terbangun
Dalam RUPS INALUM ini juga diisi dengan diangkatnya Melati Sarnita sebagai Direktur Pengembangan Usaha INALUM.
Sebelumnya, ia menjabat beberapa posisi strategis di perusahaan BUMN, seperti PT Krakatau Steel (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Tbk).
Berikut susunan lengkap pengurus INALUM dalam RUPST:
Diektur Utama: Danny Praditya
Direktur Operasional: Rainaldy Harahap
Direktur Keuangan: Devi Pradnya Paramita
Direktur SDM: Benny Alexander FD Wiwoho
Direktur Pengembangan Usaha: Melati Sarnita
Diapresiasi Induk Perusahaan
Sebagai induk perusahaan, MIND.ID mengapresiasi kinerja INALUM yang tidak hanya peningkatan pendapatan namun menciptakan pertumbuhan perusahaan berkelanjutan dalam kurun waktu 2020-2022.
“Kinerja positif ini merupakan hasil kerja keras seluruh keluarga besar INALUM,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf.
Hal ini juga sejalan dengan MIND ID yang gencar menggarap proyek strategis untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian melalui hilirisasi industri di berbagai anak usaha.
"Saat ini, INALUM fokus mengakselerasi hilirisasi aluminium dan peningkatan jumlah produksi hingga double capacity," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.