Kepala Bappenas Suharso Sebut Target 0 Persen Kemiskinan Ekstrem di 2024 Sulit untuk Dicapai
Pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan salah satu program kerja Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono

Pasalnya pemerintah telah melakukan pendataan by name by address sehingga kebijakan yang diterapkan dan langkah yang diambil tepat sasaran.
"Artinya, kalau targetnya itu sudah kelihatan nama dan alamat itu sangat mudah untuk menyelesaikan," katanya.
Selain target sasaran yang jelas, anggaran dari pemerintah yang dilokasikan untuk bantuan sosial jumlahnya kata Jokowi, sangat besar sekali.
Jumlah anggaran Bansos berada diurutan kedua setelah anggaran untuk infrastruktur.
Dengan anggaran yang besar dan sasaran yang terdata, ia yakin angka. kemiskinan ekstrem akan berkurang signifikan.
"Memang ini perlu kerja yang terkonsolidasi di antara kementerian lembaga juga pemerintah daerah, semuanya harus bersama-sama bukan barang yang sulit tetapi memang perlu konsolidasi dan perlu waktu," pungkasnya.
Untuk diketahui pada tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Indonesia masih berada pada angka 2 persen dan 14 provinsi berada di atas angka nasional.
Angka tersebut turun dari Maret 2021 yang sebesar 2,14 persen.
Target kemiskinan ekstrem 0 persen tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.