DMS Propertindo Lanjutkan Ekspansi Proyek Properti ke Kawasan IKN Nusantara
Perseroan mematangkan persiapan sejumlah proyek di Kalimantan Timur, yakni Accola Garden Samarinda dan Dormitory di Kawasan Industrial Estate.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten properti, PT DMS Propertindo Tbk (KOTA) optimistis membukukan pertumbuhan kinerja pada 2023 seiring dengan pemulihan industri perhotelan dan ekspansi sejumlah proyek properti.
Satu di antara ekspansi yang dilakukan perseroan yaitu, proyek mix-used Accola Garden Samarinda yang dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Utama DMS Propertindo Mohammad Prapanca mengatakan, sepanjang tahun 2022, perseroan terus mematangkan persiapan sejumlah proyek di Kalimantan Timur, yakni Accola Garden Samarinda dan proyek Dormitory di Kawasan Industrial Estate di Bengalon.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Makin Melandai, Pengembang Optimis Industri Properti Akan Bertumbuh
Selain itu, kata Prapanca, perusahaan juga tengah mengembangkan Padjajaran City di Bandung, Jawa Barat seluas kurang lebih 9,8 hektare (ha) dengan total area mencapai ±63 ha.
"Perseroan terus melanjutkan proyek-proyek eksisting, menjajaki peluang baru, dan mengeksplorasi peluang pasar melalui skema kemitraan dengan pihak ketiga," kata Prapanca dalam keterangannya, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, proyek Accola Garden Samarinda memiliki peluang yang sangat prospektif karena berlokasi strategis dalam kawasan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Accola Garden Samarinda merupakan kawasan mix-used dengan lahan seluas 492.000 m2 yang menawarkan konsep green living dan gaya hidup modern.
"Accola Garden Samarinda terdiri dari Cluster Kencana (perumahan menengah ke bawah), Rumah Kebun (perumahan menengah ke atas), dan Promenade (area komersial)," paparnya.
Di segmen perhotelan, Prapanca menyebut perseroan mencatat adanya kenaikan tingkat okupansi untuk hotel-hotel yang dioperasikan dibandingkan tahun 2021 sehingga mendorong pendapatan.
Tingkat okupansi Hotel ZEST mencapai sebesar 64,85 persen, meningkat dari 34,90% pada 2021, Hotel Indies Heritage sebesar 74,99% meningkat dari 56,84% pada 2021, dan FABU Hotel sebesar 52,18%, meningkat dari 43,12% pada 2021.
Ia menyebut, katalis utama bagi pertumbuhan bisnis perhotelan adalah momen menuju persiapan Pemilu tahun 2024, serta diiringi dengan industri pariwisata yang mulai menggeliat dan peningkatan kunjungan wisatawan.
"Perseroan terus memastikan hotel-hotel yang telah beroperasi memiliki fasilitas dan infrastruktur yang optimal agar pengunjung memiliki pengalaman yang memuaskan," ujarnya.
Tercatat, pada kuartal I 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp5,85 miliar, naik 42,68% year on year (YoY) dari Rp4,1 miliar pada kuartal I/2022. Seluruh pendapatan perseroan berasal dari bisnis perhotelan.
Pertumbuhan pendapatan pada awal 2023 tersebut meneruskan tren positif pada 2022. Tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan perhotelan Rp20,94 miliar, melonjak 73,74% YoY dari Rp12,05 miliar pada 2021.