Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Menko Luhut Peringatkan Tak Boleh Terjadi Kecelakaan Apapun
Luhut mengapresiasi kenyamanan dan kecepatan KCJB, di mana Jakarta menuju Bandung hanya ditempuh dalam waktu 45 menit.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan turut mengikuti proses uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Kamis (22/6/2023).
Uji coba ini dari Jakarta ke Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Saya tidak ingin nantinya ada insiden dan accident (kecelakaan) dalam bentuk apa pun, baik pada masa uji coba maupun pada saat nanti KCJB beroperasi penuh secara umum agar Proyek Strategis Nasional ini membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia," papar Luhut.
Baca juga: Uji Coba Kecepatan Kereta Cepat Jakarta Bandung Tembus 300 Kilometer Per Jam
Saat menjajal kereta cepat ini, Luhut mengapresiasi kenyamanan dan kecepatan KCJB. Di mana Jakarta menuju Bandung hanya ditempuh dalam waktu 45 menit.
"Saya merasakan sensasi kenyamanan dan kecepatan yang luar biasa, jarak Halim - Padalarang yang mencapai 125 kilometer ditempuh hanya dalam waktu 25 menit saja," papar Luhut dalam keterangannya dikutip, Kamis (22/7/2023).
"Dilanjutkan dengan kereta feeder menuju pusat kota Bandung yang memakan waktu 20 menit, sehingga total waktu tempuh Jakarta-Bandung dengan menggunakan KCJB hanya 45 menit," sambungnya.
Menurutnya, kereta cepat Jakarta Bandung saat ini sudah mencapai tahap test and commissioning dengan kecepatan 350 km per jam, yang merupakan kecepatan ketika beroperasi nanti.
Setidaknya hanya ada dua negara di dunia yang memiliki kecepatan transportasi sekilat ini yakni Tiongkok dan Indonesia.
Untuk itu, demi kelancaran test and commissioning serta menjaga target peresmian yang rencananya dilakukan pada 18 Agustus oleh Presiden Joko Widodo, seluruh Kementerian/Lembaga dan instansi terkait perlu terus berkoordinasi dan bekerjasama.
Khususnya dalam hal pengamanan yang akan dilakukan oleh sinergi TNI serta Polri, mengingat uji coba KCJB dilakukan dengan kecepatan tinggi dan dialiri arus listrik tegangan tinggi.
Tak Bersuara Keras
Luhut menilai suasa di dalam kereta cepat sangat nyaman, bahkan bisa melakukan rapat di dalam kereta.
"Menurut saya tingkat suara, kekedapan suara kemudian tadi kegoyangannya (KCJB) dan sebagainya itu betul-betul tadi sangat bagus," kata Luhut di Stasiun Halim, Kamis.
"Kita bisa rapat di dalam tanpa suara keras dengan suara yang biasa saja. Jadi sangat baik," lanjutnya.
Dikatakan Luhut, operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung ini akan menjadi loncatan teknologi bagi Indonesia.
Baca juga: Menhub Tinjau Pembangunan Fasilitas Pendukung Feeder Kereta Cepat di Stasiun Ciroyom
"Saya kira ini akan membuat terobosan-terobosan baru di republik ini. Jadi membuat kita bisa nanti mengikuti Tiongkok, juga dari belakang karena mereka sudah jauh lebih maju dari kita," ungkapnya.
Tak sendirian, Menteri Luhut menjajal kereta cepat bersama seluruh jajaran Kementerian/Lembaga dan Gubernur terkait.
Pastikan Aspek Keselamatan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut serta dalam proses uji coba kereta cepat, menyampaikan pihaknya memastikan aspek keselamatan dari sarana maupun prasarana agar berjalan dengan baik, sebelum KCJB beroperasi secara umum.
"Untuk itu sebelum KJCB beroperasi, kami harus memastikan ini dalam keadaan laik dengan melakukan serangkaian uji coba," ucap Budi.
Budi menjajal KCJB mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, hingga Stasiun Tegalluar dan kembali lagi ke Stasiun Halim dengan kecepatan 350Km/jam.
"Kami sangat senang dapat mencoba kereta cepat. Keretanya nyaman saat melaju cepat, tidak ada goyangan dan kedap suara. Hal ini menunjukkan bahwa rel dibangun dengan baik, begitupun dengan keretanya," kata dia.
Ia meminta pihak operator untuk memastikan tidak ada gangguan-gangguan yang terjadi, khususnya orang yang melintas di sekitar jalur kereta cepat.
Terkait izin operasi, dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan secara intensif bersama dengan pihak konsultan dari eropa, dan melakukan serangkaian ujicoba (commissioning test) sebelum mengeluarkan izin operasi.
"Izin operasi kami berikan paling lambat 1 Oktober. Mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus," ujar dia.
Selain itu, Menhub Budi menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat seperti misalnya terkait tarif, dan lain sebagainya.
"Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat," ungkapnya.
Digratiskan Tiga Bulan
Pemerintah bakal tidak memungut biaya alias menggratiskan masyarakat yang ingin mencoba kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) selama tiga bulan mulai 18 Agustus hingga Oktober 2023.
Layanan tarif gratis akan dilakukan setelah KCJB ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marces) Luhut Binsar Pandjaitan telah menyetujui rencana ini.
Warga Jawa Barat yang akan mencoba kereta cepat agar mendaftar secara online.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menjajal laju kereta cepat dari Stasiun Halim Jakarta menuju Stasiun Tegalluar Bandung, pada Kamis (22/6/2023).
“Secara khusus, selama 90 hari kereta api cepat akan digratiskan kepada warga, silakan daftar nanti ada pembukaan secara online karena kapasitas per seat kereta api itu ada sekitar 600 penumpang,” ujar Ridwan Kamil, dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: Tidak di Agustus 2023, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disarankan Beroperasi Penuh di Januari 2024
Ridwan Kamil juga mengungkapkan pengalamannya menaiki kereta yang melaju dengan kecepatan hingga 354 kilometer per jam, di akun Instagramnya, @ridwankamil.
Menurutnya, meski berkecepatan tinggi, namun penumpang sangat nyaman berada di dalam kereta.
"Halim-Padalarang hanya 20-an menit. Siang tadi, kami memulai perjalanan dari Jalan.Sudirman Jakarta kita naik LRT ke Halim.
Halim Padalarang dengan kereta Cepat. Dan dari Padalarang ke pusat kota Bandung naik kereta feeder, atau lanjut ke stasiun akhir Tegal Luar," tulis Emil.
"Doakan proses pengetesan2 lancar dan akhirnya kemajuan infrastruktur transportasi ini bisa kita gunakan bersama-sama. Tahap 2 adalah Bandung-Kertajati-Yogya-Solo-Surabaya. Studi kelayakan disepakati untuk segera dilakukan," tulis mantan Wali Kota Bandung itu.