UMKM Perajin Kayu Pinus di Tawangmangu, Potensi Industri Kreatif Handicraft Karanganyar
Melimpahnya potensi kayu pinus di wilayah Tawangmangu, Karanganyar menjadi ide awal usaha Adi Sutaryo Craft berdiri.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Berkat pameran tersebut, produk Adi Sutaryo Craft langsung mendapat pembeli dan diboyong ke Belanda.
"Waktu itu nampan piring kami dibawa ke Belanda, sekitar tahun 2017," ungkapnya.
Pameran yang diikuti juga membuat produk Adi Sutaryo Craft mendapat banyak reseller dari dalam negeri.
"Ada dari Jakarta, Tangerang, dan Bandung, produk kami sudah dikirim hampir ke seluruh Indonesia," kata Siswo.
Harga produk kerajinan kayu pinus beragam, mulai dari Rp 5.000 hingga jutaan rupiah.
"Yang paling murah ada sendok kecil, gantungan kunci."
"Harga jutaan seperti rana atau penyekat mencapai Rp 9 juta, atau satu set meja kursi Rp 3,5 juta," ungkap Siswo.
Ciri khas produk Adi Sutaryo Craft menampilkan corak asli kayu pinus yang berwarna kuning gading atau krem.
Kayu Pinus dari Petani
Sementara itu, kayu pinus yang dipakai sebagai bahan pembuatan produk berasal dari para petani.
"Jadi petani-petani di sini banyak yang memiliki tanah di kaki-kaki gunung, kami menerima kayu dari situ, bukan dari hutan lindung," ungkapnya.
Kayu yang dikirim para petani tidak bisa langsung diproses menjadi produk.
Siswo mengatakan kayu pinus harus dioven terlebih dulu untuk menghilangkan getah pinus.
"Waktu yang dibutuhkan sekitar dua minggu, baru bisa diproses," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.