Kontribusi Antam Bayar Pajak dan PNBP Naik 15 Persen
Antam mencatatkan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak serta pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 2,82 T
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak serta pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 2,82 triliun pada 2022. "Pada 2022, dengan dukungan kinerja positif, perusahaan mampu meningkatkan kontribusi kepada negara dari hasil pajak dan PNBP tersebut sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,44 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Pejabat Antam dan Surveyor Indonesia Diperiksa Terkait Korupsi Impor Emas
Tidak heran, atas kepatuhan Antam dalam pemenuhan kewajiban aspek perpajakan, pada Februari lalu perusahaan yang mengelola komoditas nikel, emas, dan bauksit ini meraih penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai “Wajib pajak dengan Kontribusi Penerimaan Terbesar Tahun 2022” dan “Wajib Pajak Holding dan Subholding Pendukung Kepatuhan Grup Usaha Tahun 2022”.
Faisal memastikan perusahaannya akan hadir dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berkontribusi dalam penerimaan negara dan juga masyarakat. Hingga kuartal I 2023 , Antam mencatatkan kinerja positif dengan bertumbuhnya laba berjalan mencapai Rp1,66 triliun atau tumbuh 13 persen dari laba berjalan pada periode yang sama di tahun lalu atau kuartal I 2022 sebesar Rp1,47 triliun.
Baca juga: Stafsus Menteri BUMN: Korupsi Bisnis Emas Antam Kasus Lama, Direksi Pernah Nyatakan Tidak Terlibat
Faisal menjelaskan, secara bisnis, tahun ini perusahaannya akan berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri. “Kami akan fokus pada pasar domestik, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit. Hal tersebut sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor nikel dan bauksit, serta terus mengupayakan nilai tambah pada produknya,” tambahnya.(Willy Widianto)