Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pabrik Percontohan Rekind Bisa Ubah Limbah Kelapa Sawit Jadi Produk Kimia, Kini di Tahap Instalasi

PT Rekayasa Industri merancang pabrik percontohan dengan teknologi moderen yang mengubah limbah kelapa sawit menjadi senyawa glukosa, xilosa dan GXL.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pabrik Percontohan Rekind Bisa Ubah Limbah Kelapa Sawit Jadi Produk Kimia, Kini di Tahap Instalasi
handout
Pabrik percontohan dengan teknologi moderen yang dapat mengubah limbah kelapa sawit atau Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi senyawa glukosa, xilosa dan lignin (GXL) di Cikaret, Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) tengah merancang pabrik percontohan menerapkan teknologi moderen yang dapat mengubah limbah kelapa sawit atau Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi senyawa glukosa, xilosa dan lignin (GXL).

Ketiga senyawa tersebut mampu melahirkan produk bernilai jual tinggi, mulai dari produk kimia hingga turunan energi terbarukan (bioetanol).

Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih mengatakan, dalam melahirkan tiga senyawa itu, Rekind tidak sendirian, tetapi juga menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB), Balai Besar Industri Agro (BBIA) - Kementerian Perindustrian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Saat ini persiapan pabrik percontohan yang berada di Cikaret, Bogor, Jawa Barat, sudah sampai pada tahapan instalasi beberapa peralatan utama.

"Ini pertama kalinya di Indonesia. Belum ada pelaku industri di tanah air yang bisa melahirkan tiga senyawa sekaligus dengan turunannya bisa menghasilkan produk bernilai jual tinggi," kata Yani dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, pihaknya konsentrasi menyiapkan pabrik yang bisa memaksimalkan kehadiran tiga senyawa tadi, melalui proses fraksionasi (teknik pemisahan dan pengelompokan kandungan kimia ekstrak) baik secara kimiawi, fisika maupun biologi.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut, pabrik yang disiapkan untuk melakukan proses ini ramah lingkungan. Bahkan limbah hasil pengolahannya bisa dijadikan pupuk, sehingga tidak ada yang tersisa.

"Kami selaku 'perusahaan Merah Putih’ akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan sumbangsih yang terbaik yang inovatif bagi bangsa dan negara,” ungkap Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, yang akrab disapa Yani.

Produk turunan yang dihasilkan senyawa GXL, antara lain, untuk glukosa produk turunannya Butandiol. Produk turunan ini merupakan zat yang biasa dipergunakan dalam produk-produk kosmetika. Selain itu juga ada Bioethanol Fuel (bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor).

Baca juga: Indonesia Berbagi Pengalaman Soal Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Dengan Petani Libya

Sedangkan untuk xylitol produk turunannya bisa diarahkan untuk pengembangan pabrik xylitol (pemanis alami yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya kesehatan tulang dan gigi) dan untuk Lignin nantinya akan jadi BTX Plant (BTX ialah Benzene, Toluene, dan Xylene yang merupakan bahan baku utama industri, misalnya pada industri serat sintetik dan pelembut).

Penelitian terkait limbah kelapa sawit ini awalnya dirintis oleh Rekind bersama ITB sejak tahun 2013, dengan skala laboratorium dan rampung pada 2017.

Baca juga: Produksi Minyak Kelapa Sawit Turun Lagi di Februari 2023, tapi Nilai Ekspor Naik

Kemudian di tahun 2019-2021, Rekind dan ITB melakukan Bench Scale Research dengan fokus pada Optimasi Desain Reaktor Skala Bench, uji coba fraksionasi (proses pemisahan) dan kelayakan tekno ekonominya. Dan sekarang untuk bisa merealisasikan hasil riset tersebut secara konkret, Rekind dan ITB digandeng BBIA untuk pengembangan teknologi skala pilot dengan pendanaan dari BPDPKS.

“Sinergi yang kami lakukan melalui pembangunan pilot project ini semata-mata sebagai gambaran dari semangat kami dalam menghadapi perubahan industri global sekaligus sebagai jawaban atas tinggginya daya saing industri nasional dewasa ini,” tutur Yani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas