Jabar dan Jateng Penyalur Terbesar Pekerja Migran, Wamenaker Ingatkan Potensi Lonjakan TPPO
Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan wilayah yang paling banyak memasok pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja ke luar negeri.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengungkapkan, Provinsi Jawa Barat hingga Jawa Tengah, merupakan wilayah yang paling banyak memasok pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja ke luar negeri.
Dengan tingginya penyaluran PMI di wilayah tersebut, semakin tinggi pula potensi praktik penyaluran PMI ilegal atau Tindak Pidana Perdagangan Orang alias TPPO yang sekarang jadi sorotan.
Untuk mencegah potensi tersebut pihaknya berupaya memasifkan sosialisasi bahaya TPPO ke masyarakat, mulai tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.
"Kami dari Kementerian Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi intensif kepada kabupaten, kota dan provinsi. Apalagi wilayah-wilayah yang masyarakatnya memang banyak bekerja di luar negeri ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Cilacap salah satu penyalur terbesar, Tulungagung hingga Cirebon, Indramayu," ungkap Afriansyah di sela peresmian Rumah Makan Masakan Padang di FX Sudirman Jakarta, Minggu (16/7/2023).
"Kita imbau warganya agar menjauh dari iming-iming janji manis. Gaji besar dan sebagainya," sambungnya.
Afriansyah melanjutkan, pihaknya juga terus memperkuat kolaborasi di tingkat kementerian/lembaga, serta evaluasi regulasi-regulasi terkait.
Dia meminta agar masyarakat dapat memastikan proses penempatan dilaksanakan oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan.
Dia juga mengingatkan agar setiap calon PMI yang akan bekerja ke luar negeri, sebelum berangkat telah lebih dulu terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan.
Baca juga: Polri Evakuasi TKW Asal Cianjur dan Banten yang Jadi Korban Perdagangan Orang di Dubai
Beberapa waktu belakangan, publik dihebohkan informasi terkait adanya penipuan penempatan hingga gaji besar kepada PMI ke luar negeri.
Mirisnya, penipuan tersebut dijadikan modus perdagangan organ tubuh, yang diduga akan dijual ginjalnya.
Afriansyah mengatakan, masyarakat hendaknya berhati-hati serta selektif saat menerima tawaran untuk bekerja di luar negeri.
Baca juga: Selain di Bekasi, Sindikat Penjualan Organ Ginjal Jaringan Internasional Juga Ditemukan di Ponorogo
Tawaran-tawaran yang menggiurkan seperti mendapatkan gaji yang besar, seringkali diperoleh dari media sosial hingga para calo penyalur TKI ilegal.
"Soal PMI ini masih concern Pemerintah, kita ini terus melakukan perbaikan-perbaikan regulasi soal penempatan tenaga kerja Indonesia ke Luar Negeri," ungkap Afriansyah.
"Kita juga berharap agar masyarakat terutama pencari kerja untuk PMI untuk berhati-hati terhadap iming-iming dari sosial media maupun oknum calo yang ingin merekrut mereka dengan gaji yang tinggi," pungkasnya.