Akhir Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.105 per Dolar AS, Analis Ungkap Penyebabnya
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp 15.105 pada Jumat (28/7/2023).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp 15.105 pada Jumat (28/7/2023).
Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda anjlok, alias melemah 105 poin.
Di mana sebelumnya pada kemarin (27/7/2023), nilai tukar rupiah di level Rp 15.000.
Baca juga: Rupiah Loyo, Ditutup Tembus ke Level Rp 15.100 Per Dolar AS
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengungkapkan, pelemaham nilai tukar mata uang Garuda terdampak rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik, yakni tumbuh 2,4 persen di kuartal II 2023.
Dengan demikian, ada kecenderungan Bank Sentral AS alias The Fed, akan menaikkan atau menahan ekspektasi suku bunganya.
Untuk diketahui, semakin bagus data ekonomi AS, maka indeks dolar AS semakin menguat. Dan ini berdampak terhadap nilai tukar mata uang lainnya.
Baca juga: Rupiah Jumat Pagi Ini Ambruk ke Rp 15.071 Per Dolar AS
"Ini reaksi pelaku pasar terhadap membaiknya data ekonomi AS yang dirilis semalam yaitu data PDB kuartal II dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS," ungkap Ariston kepada Tribunnews, Jumat (28/7/2023).
"Kemarin The Fed mengatakan bahwa kebijakan moneter AS ke depan akan ditentukan oleh rilis data-data ekonomi baru. Dengan membaiknya data ekonomi AS, terbuka peluang the Fed akan menaikan suku bunga acuannya sekali lagi atau mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama," sambungnya.
Ariston juga mengatakan, malam ini pasar akan melihat data ekonomi AS yang terbaru yaitu data PCE Price Index bulan Juni yang berkaitan dengan inflasi dan data Michigan University sentiment bulan Juli yang berkaitan dengan tingkat keyakinan konsumen.
PCE Price Index adalah indikator Amerika Serikat mengenai rata-rata peningkatan harga seluruh konsumsi personal domestik.
Bila data ini menunjukkan perbaikan lagi, dolar AS bisa menguat di Senin terhadap rupiah.
"Kisaran pergerakan mungkin di Rp 15.000 hingga Rp 15.150 per dolar AS," pungkasnya.