Jokowi Sindir Zulhas karena RI Tak Punya Bursa CPO, 'Raja Sawit Kok Ikutnya Malaysia dan Belanda'
Zulkifli Hasan mengatakan bagaimana ia disindir oleh Presiden Joko Widodo, karena Indonesia tak memiliki bursa CPO
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bagaimana ia disindir oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena Indonesia tak memiliki bursa minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara peresmian peluncuran bursa kripto di hotel kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023).
Awalnya, ia mengatakan bahwa saat ini ada bursa CPO yang harus dirampungkan kementeriannya setelah peresmian bursa kripto.
Baca juga: Wamendag: Uni Eropa Berlakukan UU Anti Deforestasi karena Takut Bersaing dengan Produk CPO RI
Kemudian, ia bercerita bagaimana Jokowi menyindir dirinya karena Indonesia tak memiliki bursa CPO sendiri. Padahal, RI adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
"Bursa CPO itu kita patokan Belanda dan Malaysia. Pak presiden menyindir, 'Kita raja sawit, kok ikutnya Malaysia dan Belanda.' Mudah-mudahan kita bisa selesaikan (bursa CPOnya)," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.
Ditemui usai acara, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan, peraturan dari bursa CPO ini tengah diharmonisasi oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Baca juga: Kata Kejagung soal Kemungkinan Tersangka Lain usai Periksa Airlangga di Kasus Ekspor CPO
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sempat mengutarakan optimismenya peluncuran bursa komoditas CPO dapat hadir awal Juni 2023.
Kemudian target tersebut diperpanjang hingga akhir Juni. Hingga kini bursa tersebut belum juga terealisasi.