Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Melantai di BEI, Penjualan Saham Cinema XXI Kelebihan Permintaan Hingga 25,7 Kali

Dana hasil IPO di Bursa Efek Indonesia untuk memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jeringan bioskop.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Melantai di BEI, Penjualan Saham Cinema XXI Kelebihan Permintaan Hingga 25,7 Kali
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja beraktivitas di Galeri PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Dana hasil IPO PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) di Bursa Efek Indonesia untuk memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jeringan bioskop. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) telah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesi (BEI).

Dalam penawaran saham Cinema XXI, perseroan mencatat kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 25,7 kali dalam masa penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi.

Baca juga: Pasar Terus Tumbuh & Menggeliat, Perusahaan Properti Bidik Rencana IPO dalam Beberapa Tahun ke Depan

“Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan terhadap saham CNMA hingga 25,7 kali,” kata Oki dikutip dari Kontan, Rabu (2/8/2023).

Menurutnya, pooling allocation meningkat dari 2,5 persen menjadi 12,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO CNMA sebagai dampak dari oversubscription.

Dalam aksi korporasi ini, Cinema XXI membidik dana segar sebesar Rp 2,25 triliun, yang menerbitkan 8,33 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham.

Direktur Utama Nusantara Sejahtera Raya Hans Gunadi menyampaikan, dana hasil IPO untuk memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop.

BERITA TERKAIT

“Selain itu, IPO akan menjadi momentum bagi CNMA untuk menjadi perusahaan publik dengan tata kelola perusahaan yang baik dan meneguhkan komitmen kami terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), termasuk mengokohkan komitmen kami dalam mengembangkan industri film Tanah Air,” tambah Hans.

Untuk pengembangan jaringan bioskop, perseroan menyiapkan anggaran sekitar 500 ribu dolar AS per layar.

Corporate Secretary Cinema XXI Tri Rudy Anitio mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah layar sekitar 10% per tahun hingga lima tahun ke depan.

“Tahun ini kita sudah ada plan 80 layar yang akan buka di tahun ini dan tahun depan akan buka lagi 140 layar, tersebar di banyak kota, ada di jawa dan luar jawa,” kata Tri.

Selain itu, sekitar 15% dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha CNMA.

Sisanya, sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank CNMA.

CNMA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun pada tahun 2022 atau setara dengan 64% perolehan pendapatan pada tahun 2019 sebesar Rp 6,89 triliun. CNMA baru kembali beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022.

Pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat 39% menjadi menjadi Rp 883,2 miliar dari Rp 635,6 miliar di periode sama tahun 2022.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas