Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Singapura Nego Kontrak Penjualan 500.000 Ton Beras Dengan Thailand dan Vietnam

 Eksportir beras di Thailand dan Vietnam menegosiasikan ulang harga kontrak penjualan sekitar setengah juta metrik ton

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Singapura Nego Kontrak Penjualan 500.000 Ton Beras Dengan Thailand dan Vietnam
Tribun Jakarta/Dionsius Arya Bima Suci.
Eksportir beras di Thailand dan Vietnam menegosiasikan ulang harga kontrak penjualan sekitar setengah juta metrik ton untuk pengiriman Agustus 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Eksportir beras di Thailand dan Vietnam menegosiasikan ulang harga kontrak penjualan sekitar setengah juta metrik ton untuk pengiriman Agustus 2023 ke Singapura.

Eksportir bergegas untuk menutupi pasokan beras dari petani yang telah menaikkan harga menyusul lonjakan di pasar dunia, menempatkan kesepakatan senilai jutaan dolar dalam risiko.

Akhir bulan lalu, India telah mengumumkan larangan ekspor beras putih di tengah ketidakpastian produksi dalam negeri. Hal itu lantas meningkatkan kekhawatiran pasokan makanan di antara importir bahan pokok di Asia dan Afrika.

Baca juga: Kemendag Pastikan Rencana RI Impor 1 Juta Ton Beras Masih Jalan Meski India Setop Ekspor

"Harga telah naik sejak India melarang ekspor dan sulit bagi pemasok untuk memenuhi kontrak yang ditandatangani dengan harga lebih rendah," kata seorang pedagang berbasis di Singapura, yang mengetahui pembicaraan langsung.

Adapun harga beras menir Thailand naik 5 persen menjadi 625 per metrik ton, dibandingkan 545 dolar AS sekitar dua pekan lalu. Sedangkan varietas serupa dari Vietnam telah naik menjadi 590 dolar AS per metrik ton, dibandingkan dengan harga sebelumnya sebesar 525 dolar AS dua pekan lalu.

"Harga saat ini jauh lebih tinggi dari harga kontrak," kata seorang pedagang di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Berita Rekomendasi

“Lonjakan harga ekspor berdampak pada kenaikan tajam harga padi dalam negeri. Beberapa pedagang kini bergegas mempercepat pembelian dari petani,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas