Krusial Hadapi El Nino, Bapanas: Cadangan Beras Harus Diperkuat
Bapanas menekankan pentingnya menguatkan cadangan beras untuk mengantisipasi El Nino.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya menguatkan cadangan beras untuk mengantisipasi El Nino.
Ia pun menyatakan dukungannya pada konektivitas kebijakan pupuk subsidi dalam rangka penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mengantisipasi dampak El Nino.
Menurut dia, penggunaan pupuk merupakan salah satu faktor utama penentu produktivitas tanaman padi.
Baca juga: Antisipasi Kekeringan Dampak E Nino, Ini Upaya Mitigasi Bersama oleh BNPB dan Bapanas
Di tingkat hulu, dengan input yang sesuai akan menghasilkan produksi yang baik. Kemudian di hilirnya, Bulog menyerap hasil produksi petani dengan harga yang sesuai.
Menurut dia, subsidi pupuk harus benar-benar menyasar kepada petani, sebab hal ini akan selaras dengan tingkat produksi dan produktivitasnya.
Penguatan cadangan beras pemerintah (CBP) melalui Produksi Dalam Negeri dengan konsep closed loop, di mana petani/gapoktan menjual gabah/beras produksinya kepada Bulog dan petani akan mendapatkan insentif untuk memperoleh pupuk subsidi.
Dengan konsep ini, Arief berharap Bulog dapat memenuhi CBP dari dalam negeri dan petani juga mendapat manfaat dari kemitraan dengan Bulog serta harga jual yang pasti sesuai HPP.
Kini, kata dia, untuk memenuhi stok Bulog sebanyak 2,4 juta ton hingga akhir 2023, dengan perkiraan produktivitas rata-rata mencapai 5 ton per hektar, dibutuhkan sekitar 500 ribu hektar lahan atau 4,8 persen dari total luas panen nasional.
Baca juga: Antisipasi El Nino Bapanas Dorong Bulog Stok 1 Juta Ton Beras, Masyarakat Diimbau Stop Boros Pangan
"Untuk itu, kami mendukung agar petani by name by address dapat terprogram dengan baik, dan dengan dukungan input produksi dari Kementerian Pertanian antara lain benih, pupuk, alsintan, dan lainnya serta pendampingan dan penyuluhan kepada petani," kata Arief dalam keterangannya di Bogor, dikutip Sabtu (5/8/2023).
"Sehingga benar-benar subsidi tersebut tepat sasaran ke petani. Kemudian nanti teman-teman di Bulog menjadi standby buyer, yang meng-offtake hasil produksi petani tersebut dan diserap sebagai stok untuk cadangan beras pemerintah," lanjutnya.
Arief mengatakan, stok beras Bulog saat ini dalam posisi yang secured/aman di angka 1,3 juta ton.
Namun, pihaknya terus mendorong penyerapan dalam negeri terus ditingkatkan sehingga terbangun konektivitas hulu hilir yang mampu menjaga kestabilan harga di tiga lini perberasan, yaitu produsen (petani), pedagang, dan konsumen.
"Jadi kalau barangnya (padi) itu ada dan cukup, Bulog harus menyerap dari petani. Karena kita sudah tahu bahwa kejadian El Nino ini mengancam produksi pangan, maka kita perlu mengantisipasi dengan menguatkan cadangan pangan kita," ujar Arief