Proses 'Suntik Mati' Siaran TV Analog Terus Berjalan, Kemkominfo: Tak Ada Kegaduhan
hingga saat ini Pemerintah tak melihat adanya kegaduhan di masyarakat soal analog switch off
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program peniadaan siaran televisi analog atau analog switch-off (ASO) segera selesai, dan semua siaran televisi di Indonesia beralih ke digital.
Bahkan, deklarasi ASO Nasional akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengungkapkan, hingga saat ini Pemerintah tak melihat adanya kegaduhan yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: Program Analog Switch Off Pemerintah Pengaruhi Penjualan Televisi 32 Inch
"Analog switch off telah berjalan sukses dan relatif tidak menimbulkan kegaduhan seperti yang dikhawatirkan," ucap Wayan dalam webinar Kaleidoskop Digitalisasi Penyiaran: Tren Penyiaran Pasca Analog Switch Off, Jumat (11/8/2023).
"Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi seluruh pihak untuk menyiapkan ekosistem digital yang lebih baik dari ketika siaran analog," sambungnya.
Menurut Wayan, terdapat 4 faktor yang membuat implementasi ASO berjalan lancar.
Pertama, adalah keberhasilan pembangunan infrastruktur multipleksing yang dilakukan Lembaga Penyiaran Publik TVRI yakni sebanyak hampir 95 jaringan pemancar.
Ditambah, adanya investasi dari 7 grup lembaga penyiaran swasta dengan total 227 jaringan pemancar.
Kedua, dukungan migrasi siaran TV analog ke digital, di mana Lembaga Penyiaran Publik (LPP) maupun Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) harus mengalihkan program siarannya ke multipleksing siaran digital.
Ketiga, dukungan penyediaan perangkat set top box atau STB agar mudah diperoleh di berbagai daerah dengan harga terjangkau.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Tak Lagi Analog, Indonesia Resmi Bermigrasi ke TV Digital
"Sejak program ASO dijalankan, ini meningkatkan partisipasi produsen STB yang melakukan sertifikasi meningkat dari 12 menjadi 53 pabrikan," papar Wayan.
"Tahun ini dampak dari amannya suplai dan stabilitas harga STB di pasaran bagi masyarakat yang ingin memasang STB," lanjutnya.
Dan faktor keempat adalah, dukungan sosialisasi untuk mendorong masyarakat memahami manfaat TV digital, kemudian secara sukarela bermigrasi ke sana.
Dari sosialisasi tersebut membuat sebagian besar masyarakat di Indonesia mulai paham peralihan dari TV analog ke TV digital.
Baca juga: Cara Setting Set Top Box di TV Analog Biasa untuk Siaran Digital dan Cek Sinyal Sesuai Lokasi
"Dengan kejernihan gambar dan banyaknya program, dengan sendirinya menjadi ketertarikan masyarakat umum," papar Wayan.
"Kebijakan dari Kemkominfo adalah melanjutkan digitalsisai di sektor penyiaran," pungkasnya.
Diketahui, kualitas televisi digital berbeda jauh dengan televisi analog. Sehingga tidak ada lagi siaran televisi penuh semut.
Situasi itu terjadi manakala TV analog yang semakin jauh dari sumber frekuensi, kualitasnya berkurang drastis. Atau, ketika cuaca berubah dari kemarau ke penghujan, terjadi penurunan kualitas siaran.