Sinergi dan Kolaborasi Cegah Judi Online, Hindari Jackpot yang Bikin Repot
Judi online menjadi malapetaka masyarakat, butuh kerjasama dan peran semua pihak dari pemerintah hingga keluarga untuk mencegahnya
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Liputan khusus, semua informasi narasumber korban judi online dalam berita ini telah disetujui oleh yang bersangkutan dan keluarga
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Suara azan subuh pada hari Senin akhir bulan 2023 lalu menjadi pengingat sekaligus titik balik kisah hidup Wiwit (nama samaran) bangkit dari keterpurukan.
Sesaat azan beakhir, tiba-tiba air mata mengalir melalui pipi, sedikit membasahi kaus kutang yang ia kenakan untuk begadang menyaksikan pertandingan sepak bola di rumah.
Benar saja, klub kesayangannya yakni Manchester United kalah 2-1 dari tim gurem Nottingham Forest pada pekan ke-20 Liga Inggris.
Sudah jatuh tertimpa tangga, masalahnya bukan soal kalah saja namun Wiwit rugi besar kehilangan senilai satu motor Honda Vario bekas dalam sekejap.
"Ya saat itu saya yakin benar MU (Manchester United) menang besar dari Nottingham, saya taruhkan puluhan juta rupiah tapi akhirnya zonk," kata warga Banjarsari, Solo menceritakan kisahnya kepada Tribunnews, Minggu (6/10/2024).
Wiwit yang merupakan pelanggan judi taruhan bola online kala itu mempertaruhkan kemenangan besar untuk Alejandro Garnacho cs kendati bermain tandang.
Padahal, situs website parlay bola online memilih untuk bermain aman dengan kemenangan 0,5 (setengah) untuk tim tuan rumah dan tim tamu.
Pria berusia 27 tahun ini justru sebaliknya, bertaruh MU menang dengan skor telak minimal 0-3 tanpa kebobolan.
Kebetulan lagi, dewi fortuna tak berpihak kepadanya lantaran hasil pertandingan-pertandingan Liga Inggris lainnya juga ia pertaruhkan dan hasilnya nihil.
Alhasil, jika ditotal kerugian Wiwit malam itu sebanyak Rp 15 juta untuk sekitar lima pertandingan sistem parlay.
Diakuinya, taruhan bola online dengan sistem tersebut awalnya hanya masalah prediksi skor.
Jika tahu dan mengikuti sepak bola, baginya masalah parlay hanya masalah kecerdasan strategi dan kesempatan menentukan pilihan.
Tapi ternyata tak semudah yang ia bayangkan karena faktor lain seperti keberuntungan juga berpengaruh.
"Faktor lingkungan juga, teman-teman lama saya di Warnet yang mengenalkan, saya tergiur dan kecanduan. Sudah sekitar 5-6 bulan saya main judi bola online baru kerasa ruginya, kapok saya," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.