Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tekan Emisi Karbon, Terang Dunia Internusa Genjot Investasi Pengembangan Sepeda dan Motor Listrik

Apabila Indonesia tidak melakukan perubahan pengurangan bahan bakar fosil maka akan memproduksi 1,5 gigaton CO2 pada 2060.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tekan Emisi Karbon, Terang Dunia Internusa Genjot Investasi Pengembangan Sepeda dan Motor Listrik
HO
Pangsa pasar sepeda listrik dan motor listrik di Indonesia diperkirakan terus bertumbuh dari tahun ke tahun dengan permintaan berdatangan dari individu, pemerintah, serta bisnis khususnya sektor transportasi dan logistik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen sepeda dan kendaraan listrik roda dua, PT Terang Dunia Internusa (TDI) mendukung komitmen pemerintah mengurangi emisi karbon.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat apabila Indonesia hanya melakukan business as usual dan tidak melakukan perubahan pengurangan bahan bakar fosil maka akan memproduksi 1,5 gigaton CO2 pada 2060.

Indonesia telah mengambil serangkaian langkah untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat mulai dari konversi BBM ke LNG, mengurangi pembangkit berbahan bakar batu bara, hingga konversi kendaraan bermotor menjadi listrik.

Baca juga: Gandeng Perusahaan Global, Pertamina Jajaki Potensi Kerja Sama Riset dan Kurangi Emisi Karbon

Presiden Direktur TDI, Stephen Mulyadi menjelaskan TDI melalui merek United Bike berupaya mengembangkan dan membangun sepeda listrik maupun motor listrik ramah lingkungan sebagai alternatif motor berbasis internal combustion engine (ICE) dengan meningkatkan investasi dalam aspek riset dan pengembangan, pemasaran, serta infrastruktur.

“Kami memiliki visi merevolusi industri transportasi dengan menyediakan kendaraan roda dua baik berbasis listrik maupun pedal yang ramah lingkungan, efisien, dan terjangkau di pasar dalam dan luar negeri,” kata Stephen ditulis Sabtu (12/8/2023).

Stephen memperkirakan pangsa pasar sepeda listrik dan motor listrik di Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun dengan permintaan berdatangan dari individu, pemerintah, serta bisnis khususnya sektor transportasi dan logistik.

BERITA TERKAIT

Di sisi lain, Stephen meyakini permintaan besar terhadap kendaraan listrik ditopang oleh dukungan pemerintah.

Sejak dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, telah lahir berbagai kebijakan dan regulasi pendukung yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Sejalan dengan upaya Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan, pemerintah telah mengambil langkah signifikan untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik. Dukungan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya.

Direktur TDI Henry Mulyadi menambahkan, TDI tengah memperluas portofolio bisnis motor listrik yang disebut dengan United E-motor.

Salah satu strategi yang dijalani yaitu membangun tambahan fasilitas produksi.

Saat ini TDI memiliki dua fasilitas produksi yang berlokasi di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Dari situ, perseroan mampu menghasilkan 1 juta sepeda per tahun, 250.000 E-Moped per tahun, dan 150.000 E-Motor per tahun.

“Perusahaan memiliki posisi strategis untuk menangkap permintaan pasar Indonesia yang terus meningkat untuk pilihan transportasi ramah lingkungan dengan menarik konsumen yang sadar harga tanpa mengorbankan kinerja dan keandalan,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas