Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

REI Sebut China hingga Korea Selatan Jadi Negara yang Paling Berminat Berinvestasi di IKN

Rusmin Lawin, buka-bukaan soal minat investor asing untuk membangun kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in REI Sebut China hingga Korea Selatan Jadi Negara yang Paling Berminat Berinvestasi di IKN
Bambang Ismoyo
Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin, buka-bukaan soal minat investor asing untuk membangun kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Menurutnya, telah ada lebih dari 300 Letter of Intent (LoI) dari berbagai perusahaan yang ingin mengembangkan IKN.

Rusmin Lawin juga menyebut negara asing yang menyatakan minat untuk bekerja sama.

Baca juga: Aguan, Pendiri Agung Sedayu Group Pimpin Pemodal Dalam Negeri ke Proyek IKN Nusantara

China hingga Korea Selatan disebut-sebut sebagai negara asal investor yang paling banyak menunjukkan ketertarikan.

"LoI kan sudah masuk, banyak ada sekitar 300 lebih perusahaan. Untuk negaranya ada China, Korea Selatan, Malaysia juga. itu yang paling banyak," ungkap Rusmin di Kawasan Alam Sutera, Senin (14/8/2023).

"Dan nantinya Jepang akan menyusul," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Rusmin meyakini, proyek IKN bakal berjalan lancar dan sangat menarik bagi para investor.

Hal ini sejalan dengan Pemerintah yang serius dan ingin menghadirkan kota dengan konsep yang unik.

"Kami optimis dengan LoI yang masuk. Kemarin kan ada 2 tantangan, yaitu skema investasinya belum selesai, karena kemarin tunggu PP (Peraturan Pemerintah) atau Permen (Peraturan Menteri) yang belum keluar," papar Rusmin.

Baca juga: PDIP Pastikan Ganjar Bakal Lanjutkan Proyek IKN Bila Jadi Presiden

"Terus yang kedua juga masalah lahan, kemarin juga sudah diberesin. Kemarin masalahnya sudah ada animo (untuk berinvestasi) tapi lahannya enggak ada," lanjutnya.

Rusmin juga mengatakan, pembangunan IKN, khususnya proyek hunian seperti rumah hingga apartemen bakal dibangun setelah infrastruktur utama di wilayah tersebut memadai.

Mulai dari jalan, fasilitas umum lainnya, hingga gedung-gedung perkantoran.

Baca juga: Proyek IKN Dongkrak Laba Bersih PT PP Semester I 2023 Jadi Rp124 miliar

Rusmin mengungkapkan, dalam pembangunan sebuah kota baru membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.

Ia mencontohkan seperti kawasan Bumi Serpong Damai City (BSD City) dan juga Alam Sutera di Tangerang, yang membutuhkan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk menjadi kota yang benar-benar terencana.

"Untuk pembangunan IKN ya masih bertahap dulu lah, mengingat kan infrastruktur utama (perkantoran hingga sarana pendukung lainnya belum terbangun)," papar Rusmin.

"Ini aja seperti BSD atau Alam Sutera dibangun hingga seperti ini butuh waktu butuh sekitar 20 tahun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas