Indef: Indonesia Harus Belajar Dari Korea Selatan Untuk Masuk OECD
Hal tersebut menyusul rencana pemerintah yang tengah mempersiapkan Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyampaikan, pemerintah Indonesia perlu menyontoh Korea Selatan untuk menjadi bagian dari keanggotaan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hal tersebut menyusul rencana pemerintah yang tengah mempersiapkan Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau (OECD).
Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef M Rizal Taufikurahman mengatakan, Korea mendapatkan banyak manfaat dalam keanggotaan OECD baik melalui perjanjian-perjanjian bilateral maupun multilateral.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Negara-negara Anggota OECD Sambut Positif Rencana Indonesia Bergabung
"Harapannya Indonesia juga bisa mendapatkan benefit dari itu. Tapi lagi-lagi memang Indonesia punya effort yang jauh lebih keras lagi dibanding negara-negara Asia yang lain," kata Rizal dalam diskusi Indef secara virtual, Selasa (15/8/2023).
Rizal bilang, satu dari sekian manfaat yang dirasakan Korea adalah perjanjian bilateral atau multilateral antar negara di OECD ini berkaitan dengan pengaturan masalah perpajakan antarnegara.
Hal itu tentu saja bertujuan untuk efisiensi, mencegah pembayaran pajak ganda dan mendorong kerjasama perpajakan antar negara-negara yang terlibat.
"Ini tentu juga akan memiliki benefit bagi negara-negara yang melakukan perjanjian itu," tutur dia.
Di samping itu, negara-negara yang masuk dalam keanggotaan OECD ini memang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sustainable hingga pendapatan perkapita yang tinggi.
Artinya, kerjasama yang dilakukan itu bertujuan agar ekonomi diantara anggota negara OECD ini bisa sama-sama saling sustainable.
"Memang faktor lain sebenarnya bagi Korea ini sangat banyak manfaat lagi adalah bagaimana investasi ini cukup tinggi dari negara-negara yang masuk OECD," terangnya.
Untuk itu, kata Rizal, pemerintah Indonesia perlu menjaga stabilitas keuangan agar tidak defisit agar bisa menjadi anggota OECD.
"Jadi stabilitas ekonomi sangat penting bagi anggota OECD. Maka tadi diharapkan dipastikan bahwa secara ekonomi, secara pertumbuhan juga terkendali inflasi," ungkap dia.
"Terus juga anggaran yang seimbang tidak defisit, stabilitas keuangan dan mata uang yang setidaknya bisa prudent dan tidak menurunkan maupun pertumbuhan dan juga kualitas dari pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.