Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings tengah bersiap memangkas peringkat kredit 70 bank asal Amerika Serikat, termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America, pada Rabu (16/7/2023).

Dengan pemangkasan tersebut nantinya peringkat kredit puluhan perbankan yang ada di Amerika akan dikerek turun menjadi AA- dari AA di Juni 2023.

Pemangkasan ini dilakukan Fitch menyusul langkah lembaga pemeringkat Moody's yang telah lebih dulu menurunkan peringkat kredit 10 bank top asal Amerika Serikat.

Baca juga: Indonesia Tak Panik Meski Suku Bunga The Fed Naik, Sektor Investasi Ini Malah Bergairah

“Dua bank terbesar di negara itu berdasarkan aset, JPMorgan dan Bank of America, kemungkinan akan dipotong peringkat kreditnya menjadi A+ dari AA- karena bank tidak dapat diberi peringkat lebih tinggi dari lingkungan tempat mereka beroperasi,” jelas Analis Fitch, Chris Wolfe.

Melansir dari Reuters, pemangkasan peringkat dilakukan Fitch lantaran pendanaan dan profitabilitas industri perbankan AS terus menunjukkan pelemahan, Imbas sikap hawkish the Fed yang belakangan aktif mengerek naik laju suku bunga acuan ke level tertinggi .

Kendati cara ini mampu menekan kenaikan inflasi tahunan AS, namun pasca kebijakan tersebut diterapkan sejumlah perbankan investasi global mulai kehilangan investasi.

Ini lantaran kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah memicu kenaikan suku bunga di perbankan lokal, hingga bunga dana pinjaman ikut melesat ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.

Alhasil tingkat kepercayaan investor terhadap sektor perbankan AS anjlok dan laba kuartalan perbankan AS ikut boncos di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bursa saham global anjlok

Pasca Fitch pangkas peringkat kredit 70 perbankan AS, sejumlah pasar saham dilaporkan anjlok. Seperti, Indeks perbankan S&P 500 turun sekitar 2,5 persen, tak hanya itu indeks Dow Jones Futures juga ditutup turun 1,01 persen.

Sementara S&P 500 amblas 1,08 persen dan Nasdaq 100 turun 1,13 persen pada penutupan perdagangan Selasa (15/8/2023).

Penurunan serupa juga diikuti oleh sebagian besar saham Asia. Termasuk indeks Hang Seng di Hong Kong yang mengalami penurunan 1,42 persen. Diikuti indeks Nikkei 225 Jepang yang anjl0k sebesar 1,23 persen.