Pertama Kali dalam Sejarah, Pertemuan Lintas Sektoral Antara Menkeu dan Menkes ASEAN di AFHMM 2023
Forum ini akan mendiskusikan secara intensif mengenai kesenjangan pembiayaan (financing gaps) di ASEAN dalam menghadapi pandemi.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia yang menjadi tuan rumah keketuaan ASEAN 2023, menggelar forum tingkat menteri-menteri keuangan dan bank sentral se-ASEAN di Jakarta Pusat, pada Selasa (22/8) hingga Jumat (25/8).
Forum tersebut meliputi ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM), ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) dan ASEAN Central Bank Governors (ACGM).
ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) ini merupakan pertemuan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Bali, pada Maret 2023.
Baca juga: Pertemuan Konsultasi ke-22 AEM—MOFCOM Tiongkok, Mendag Zulkifli Hasan: Tiongkok Mitra Terbesar ASEAN
Namun, ada yang berbeda dalam pertemuan AFMGM kali ini. Pasalnya, pertama kali dalam sejarah ASEAN bakal mempertemukan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara-negara ASEAN.
Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yogi Rahmayanti mengatakan, pertemuan lintas sektoral antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan akan dilaksanakan dalam forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM) pada Kamis 24 Agustus 2023.
"Forum ini merupakan pertama kali dalam sejarah ASEAN dan Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN 2023 melihat momentum dan kebutuhan yang tepat di ASEAN dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan kesehatan di kawasan," kata Yogi.
Yogi bilang, forum ini akan mendiskusikan secara intensif mengenai kesenjangan pembiayaan (financing gaps) di ASEAN dalam menghadapi pandemi dan usulan modalitas untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
"Pada forum ini pembahasan juga diarahkan pada status COVID-19, tantangan darurat kesehatan dan ASEAN Response Fund," imbuhnya.
Di sisi lain, Yogi mengatakan, pertemuan AFMGM kedua ini akan menjadi pertemuan penutup untuk menegaskan perwujudan komitmen dan kolaborasi dalam menjaga stabilitas ekonomi kawasan.
Sementara Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Iss Savitri Hafid menambahkan, nantinya hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan AFMGM kedua ini akan diwujudkan dalam upaya kerja sama antara Kemenkeu dan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN melalui koordinasi kebijakan hingga pertukaran informasi.
"Kemitraan antara Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia telah memupuk rasa percaya dan kerjasama di antara negara-negara anggota ASEAN, mendorong integrasi ekonomi kawasan untuk memperkuat sistem keuangan, melindungi kawasan dari guncangan dan kerentanan ekonomi," ucai Iss Savitri.
"Diharapkan dengan adanya pertemuan AFMGM ke-2 nanti dapat semakin memperkokoh kolaborasi antar dua institusi keuangan, khususnya BI dan Kemenkeu RI," imbuhnya.
Adapun pertemuan AFMGM kedua ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders’ Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini.
Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).