Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Konsumsi Gas LPG 3 Kg Diprediksi Tembus 8,28 Juta Metrik Ton di Akhir 2023

Pertamina memprediksi, permintaan LPG 3 kg yang disubsidi pemerintah akan melebihi kuota sebanyak 8,28 juta metrik ton.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Konsumsi Gas LPG 3 Kg Diprediksi Tembus 8,28 Juta Metrik Ton di Akhir 2023
SURYA/SURYA/PURWANTO
Petugas menata tabung gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) di stand penukaran tabung gas LPG di kantor Diskopindag Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023). SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memprediksi, permintaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram yang disubsidi pemerintah akan melebihi kuota sebanyak 8,28 juta metrik ton.

"Untuk tahun 2023 kami memproyeksikan di akhir tahun ini akan melebih kuota sebesar 8,28 juta metrik ton," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Nicke mengatakan, pihaknya percaya bahwa dua agenda besar seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024 bakal mendongkrak permintaan.

"Bulan ke bulan dan kita masih ada satu agenda besar, yang pasti demand nya naik itu pas Hari Natal dan Tahun Baru. Seperti kemarin-kemarin saat liburan atau hari raya, oleh karena itu kita melihat akan ada over kuota 8,3 juta," jelas Nicke.

Di sisi lain, Nicke juga meminta dukungan dari Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebab dia melihat Contract Price Aramco (CPA) lebih tinggi dari realisasinya.

"Untuk over kuota ini kami memerlukan dukungan agar bisa disetujui oleh Pemerintah sebagai bagian dari subsidi, dengan tidak menambah jumlah subsidi. Karena ICP jauh di bawah yang direncanakan, demikian juga kursnya," ujar Nicke.

Baca juga: Mulai 1 Januari 2024, Gas LPG 3 Kg Hanya Bisa Dibeli oleh Masyarakat yang Terdata

Berita Rekomendasi

"Secara total tidak menaikan subsidi, karena CPA itu lebih rendah, ada celah yang bisa kita gunakan untuk mengusulkan adanya persetujuan over kuota dengan tidak menambah alokasi subsidi. Ini yang kami perlukan support dari Komisi VII," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas