Pasca Akuisisi, UBS PHK 3.000 Staf Bank Credit Suisse yang Bangkrut
3.000 karyawan perbankan Credit Suisse cabang Swiss tengah bersiap menghadapi pemutusan hubungan kerja
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERN – Sebanyak 3.000 karyawan perbankan Credit Suisse cabang Swiss tengah bersiap menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemecatan ini dilakukan tepat setelah Bank raksasa asal Swiss UBS mengakuisisi Credit Suisse seharga 3,25 miliar dolar AS, pada Maret 2023.
“Setelah pengambilalihan Credit Suisse, UBS mulai melakukan penghematan biaya dengan memangkas 3.000 pekerjaan di Swiss,” jelas memo yang dirilis Kepala Eksekutif UBS Sergio Ermotti.
Baca juga: Credit Suisse PHK Lagi, Perbankan Diprediksi Masih akan Pangkas Karyawan dalam Lima Tahun ke Depan
“PHK terhadap 1.000 karyawan terjadi akibat integrasi Credit Suisse ke UBS. Sementara, PHK terhadap 2.000 karyawan lainnya akibat kebutuhan untuk merestrukturisasi Credit Suisse secara mendalam,” tambah Ermotti.
Tak dijelaskan kapan PHK akan mulai dilakukan, namun menurut Ermotti pemangkasan karyawan dapat menekan pembengkakan biaya operasional perusahaan sebesar 10 miliar dolar AS hingga tahun 2026.
Baca juga: Credit Suisse PHK Puluhan Karyawan di Unit Sekuritas, Perbankan Indonesia Masih Aman?
Sebelum PHK digelar pada awal Juni kemarin, perbankan Credit Suisse yang bangkrut resmi menutup layanan operasionalnya demi mengamankan stabilitas keuangan dan melindungi ekonomi perusahaan, lantaran terus mengalami kinerja negatif hingga laba kuartalnya amblas sebanyak 39 miliar franc Swiss selama kuartal kedua tahun 2023.
Awal Keruntuhan Credit Suisse
Kebangkrutan bank tertua di dunia ini sebenarnya sudah terlihat sejak 2022.
Baca juga: Mulai Bulan Depan, UBS Group PHK 35.000 Karyawan Credit Suisse
Kondisi keuangan Credit Suisse kian berdarah-darah setelah bank ini menerbitkan laporan tahunannya pada akhir 2022, dalam laporan tersebut Credit Suisse mengidentifikasi adanya pelemahan material, lantaran gagal membendung arus dana yang keluar selama setahun terakhir.
Tercatat pada kuartal keempat 2022 kemarin, arus keluar pelanggan naik menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss. Imbas tindakan para klien besar Credit Suisse yang melakukan aksi rush money atau penarikan uang secara besar-besaran hingga Credit Suisse mengalami pembengkakan kerugian hampir 7,3 miliar franc Swiss atau 7,9 miliar dolar AS.