Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Gandeng Pelindo Bangun Terminal Energi Terbarukan di Tengah Laut

Proyek dengan nama Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis untuk pengembangan energi terbarukan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pertamina Gandeng Pelindo Bangun Terminal Energi Terbarukan di Tengah Laut
HO
Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping bersama PT Pelindo akan membangun terminal energi terbarukan di Kalibaru, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua perusahaan BUMN yakni Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping bersama PT Pelindo akan membangun terminal energi terbarukan di Kalibaru, Jakarta Utara.

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, proyek dengan nama Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) ini akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis untuk pengembangan energi terbarukan ke depan.

"JIGT akan menampung multi green products yang dikelola secara green dan diharapkan menjadi flagship Pertamina dan Pelindo," ucap pria yang akrab disapa Tiko dalam pernyataannya, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: PIS dan Pelindo Bangun Terminal Energi Hijau di Kalibaru

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, JIGT akan dibangun lebih modern, ramah lingkungan dan akan menjadi yang tercanggih di Indonesia.

Terminal yang berlokasi di Kalibaru ini juga nantinya akan lebih besar dan melengkapi Integrated Terminal Plumpang yang saat ini merupakan tulang punggung infrastruktur BBM di Jawa Bagian Barat.

“Jakarta Integrated Green Terminal di Kalibaru dirancang sesuai dengan tren transisi energi serta pengembangan bisnis energi hijau masa depan Pertamina, selain itu juga menjadi terminal energi dengan standar operasional terbaik,” ujar Nicke.

BERITA REKOMENDASI

Nicke menambahkan, JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel tapi juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, UCO (Used Cooking Oil), dan petrokimia.

“JIGT juga dirancang untuk mengantisipasi tren peningkatan kebutuhan energi yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Nicke.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi menyampaikan, dalam pelaksanaannya, JIGT akan dibangun dan dikelola PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics yang selama ini fokus mengelola terminal energi strategis.

JIGT dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, Jakarta Utara yang bebas penduduk, berbatasan dengan tepi laut, dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.

Dengan luas area 64 hektare, JIGT diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6,3 juta barel.


Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.

Lokasi JIGT cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura - Indonesia yang memiliki porsi 30-35 persen jalur perdagangan global untuk minyak dan LNG.

“Dalam pembangunannya, JIGT akan menerapkan aspek ESG dan bebas emisi. JIGT nantinya akan dioperasikan dengan menerapkan sistem digital sehingga lebih aman, andal dan efisien,” pungkas Yoki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas