Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Luhut Beberkan Oleh-oleh Kunjungan Presiden ke Sejumlah Negara di Afrika

Luhut mengatakan kerja sama di Kenya itu tidak hanya oil refinery saja Indonesia juga menggagas kerja sama petrochemical

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Menko Luhut Beberkan Oleh-oleh Kunjungan Presiden ke Sejumlah Negara di Afrika
Nitis Hawaroh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di negara-negara Afrika beberapa waktu lalu.

Hasil dari kunjungannya itu, Luhut mengaku ada beberapa oleh-oleh yang dibawa ke tanah air. Hal itu dia ungkapkan melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan.

Luhut bilang, kerja sama beberapa negara itu meliputi Kenya, Zimbabwe, Tanzania, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Cerita Menko Luhut Saat Kunjungi Afrika Selatan: Minta Bantuan Indonesia Soal Pasokan Listrik

"Jadi seperti dengan Nairobi kita deal untuk mengembangkan oil refinery untuk kebutuhan mereka dan juga kebutuhan kita," ucap Luhut.

"Nah Kenya minyak dari mana aja, ambil dari Sudan Selatan pakai pipa kemudian dari Uganda jadi bertahap nanti 300 ribu barel per hari mau diproses di sana," sambungnya.

Selain itu, Luhut mengatakan kerja sama di Kenya itu tidak hanya oil refinery saja Indonesia juga menggagas kerja sama petrochemical, industri tekstil, makanan hingga pertambangan.

Berita Rekomendasi

"(Kerja sama) ada tekstil, ada garment kita impor cattle. Kenapa cattle nya kita impor supaya jangan tergantung sama Australia saja. Jadi kita punya sources yang lain juga," ucap Luhut.

"Kemudian kita juga ekspor pharmaceutical ke sana. terus kemudian dari makanan mie ada maksud dari Indofood, Wings masuk. Ada pertambangan Mind ID masuk untuk emasnya. Kemudian mereka juga melihat ada rare earth jadi itu di Nairobi," sambungnya.

Baca juga: Luhut Harap Bali International Hospital Jadi Pilot Project untuk Diterapkan di Seluruh Indonesia

Sedangkan di Tanzania, kerja sama yang disepakati adalah pembuatan gas. Adapun kerja sama Zimbabwe dan Afrika Selatan dalam bentuk pembuatan listrik untuk memenuhi kebutuhan di Afrika Selatan.

"Kemudian dengan Zimbabwe itu menarik mereka punya gas yang besar sekali itu juga Pertamina masuk di sana. dan kemudian juga mereka punya rare earth dan graphite. Graphite itu kan juga untuk semikonduktor itu juga," tutur Luhut.

Baca juga: Cerita Luhut Ngotot Soal LRT Jabodebek Harus Buatan Dalam Negeri: Timbulkan Pro Kontra

"Nah itu oleh Pertamina langsung sekarang masih tinggal tim Pertamina di sana saya baru di update oleh Dirut Pertamina untuk segera membuat deal-nya dengan mereka. Karena mereka sangat kekurangan listrik sehingga lampu di Johannesburg itu mati hidup mati hidup," lanjutnya.

Selain itu, Luhut menyatakan nantinya bakal ada trilateral meeting antara Mozambik, Afrika Selatan dan Indonesia untuk membahas terkait gas.

"Untuk gas ini kita mau bikin turunannya. Bikin pupuk, bikin apa segala macam. Harga gas murah 2 dolar Amerika Serikat. Kita bisa impor murah nanti ke Indonesia. Jadi saya pikir banyak sekali keuntungan keuntungan kerjasama itu sangat dinikmati oleh kedua belah pihak," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas