Sandiaga Uno Soal Rempang Eco City: Masyarakat Harus Diyakinkan Proyek Ini Tingkatkan Ekonomi Mereka
Warga menolak upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam yang melakukan proses pengukuran dan pematokan lahan untuk pengembangan kawasan Rempang Eco City.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, proyek Rempang Eco City diawali dengan niat baik.
Diketahui, pengembangan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City ini dilakukan di Pulau Rempang, Batam.
Di Pulau Rempang sempat terjadi bentrokan antara aparat gabungan, di antaranya Kepolisian dan TNI, dengan warga di sana.
Bentrok tersebut disebabkan oleh warga menolak upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam yang melakukan proses pengukuran dan pematokan lahan untuk pengembangan kawasan Rempang Eco City.
Sandiaga mengatakan, proyek ini saat dipresentasikan, diawali dengan niat baik, yaitu untuk menciptakan industri dan ekonomi hijau.
"Saat kami dipresentasikan sebelum ditempuh tahapan progres selanjutnya, ini sebenernya diawali dengan niat yang sangat baik, yaitu menciptakan industri hijau dan ekonomi hijau di kawasan rempang yang di dalamnya juga akan ada pariwisata hijaunya untuk energi baru dan terbarukan," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Rabu (13/9/2023).
Ia menyebut juga telah menerima laporan dari pemerintah daerah yang mengatakan proyek ini sudah disosialisasikan kepada warga setempat.
Namun ternyata, Sandiaga berujar bahwa diperlukan dialog yang lebih masif lagi guna menyejukkan suasana semua pihak.
"Menurut saya, ini adalah bagaimana masyarakat mengerti bahwa masa depan ekonomi dan sebenarnya kalau dijelaskan dengan baik, mereka pasti akan mendukung," ujarnya.
Politikus Partai PPP itu mengatakan, dibutuhkan waktu untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat setempat soal proyek ini.
"Membutuhkan waktu dari makan malam ke makan pagi, diberikan penjelasan ekonomi mereka terjaga, perekonomian mereka justru akan meningkat, itu harus diberikan keyakinan pada masyarakat setempat," kata Sandiaga.
"Terutama mengenai pendidikan, kesehatan, dan tentunya peningkatan kesejahteraannya," sambungnya.
Sebagai informasi, pada Senin (11/9/2023), ribuan warga kembali berdemonstrasi soal polemik Rampang Eco City ini.
Dikutip dari laman BP Batam, Rempang Eco City merupakan kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia.
Proyek tersebut digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080.
Untuk menggarap Rempang Eco City, PT MEG diberi lahan sekitar 17.000 hektar yang mencakup seluruh Pulau Rempang dan Pulau Subang Mas.
Pemerintah juga menargetkan, pengembangan Rempang Eco City ini akan menyerap sekitar 306.000 tenaga kerja hingga 2080.