Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dongkrak Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani Minta Investor Migas Habiskan Uang di Bali

Industri pariwisata Bali sempat mengalami pelemahan utamanya pada saat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dongkrak Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani Minta Investor Migas Habiskan Uang di Bali
Nitis Hawaroh
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 di Bali, Rabu (20/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dibukanya kembali industri pariwisata pasca-Pandemi Covid-19 pada tiga tahun lalu menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Hal itu dia sampaikan kepada seluruh pelaku usaha industri hulu minyak dan gas (migas) dalam acara The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 di Bali, Rabu (20/9/2023).

Dia berharap, seluruh pelaku usaha industri hulu minyak dan gas (migas) baik dari Indonesia maupun luar negeri agar menghabiskan uangnya di Indonesia dan dongkrak ekonomi di kawasan Bali.

Baca juga: Target Produksi Minyak 1 Juta Barel Perhari, SKK Migas Butuh Investasi Senilai 20 Miliar Dolar/ahun

"Saya juga berharap anda tidak akan menghabiskan waktu anda di ruang yg gelap ini. Anda harus keluar dan melihat matahari. Luangkan waktu anda untuk melihat dan menikmati pantai dan habiskan uang anda di Indonesia dan ekonomi Bali," ucap Sri Mulyani.

Dikatakan Sri Mulyani, industri pariwisata Bali sempat mengalami pelemahan utamanya pada saat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Dia bilang, hotel-hotel di wilayah Bali sepi pengunjung bahkan kosong.

"Jadi jelas sekali sangat bagus sekali mau datang kemari khususnya untuk pemulihan ekonomi di Bali khususnya di sektor hotel dan restoran," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Meski begitu, Sri Mulyani menegaskan bahwa situasi ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski ditengah ketidakpastian perekonomian global.

"Kita tumbuh 5,2 persen kuartal dua tahun ini, di dukung dengan permintaan domestik yang kuat meskipun bisa melihat perlemahan dari permintaan eksternal di sektor ekspor," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas