Indonesia Tawarkan Pengembangan Energi Bersih Super Grid ke China
Indonesia menawarkan kerjasama pengembangan interkoneksi jaringan listrik antarpulau atau Super Grid, ke investor China.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menawarkan kerjasama pengembangan interkoneksi jaringan listrik antarpulau atau Super Grid, ke investor China.
Menurutnya, pengembangan Super Grid tak lepas dari kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki sumber daya energi terbarukan yang potensial, yaitu lebih dari 3.600 Giga Watt (GW).
Ide ini diharapkan mampu menekan intermiten antarpulau dan meningkatkan interkonektivitas berbasis energi bersih.
Hal ini diutarakan Arifin saat menghadiri the 1st China - ASEAN Clean Energy Week (CACEW) di Hainan, China, Selasa (19/92023).
"Interkonektivitas (Super Grid) ini akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan dan menciptakan sistem energi berkelanjutan di seluruh Indonesia," kata Arifin dalam keterangannya.
"4,7 GW tenaga surya akan dikembangkan hingga tahun 2030. Sementara target jangka panjang sekitar 421 GW atau 60 persen dari total kapasitas pada tahun 2060," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga mengungkapkan, pemanfaatan gas bumi terus dioptimalkan melalui beberapa program.
Seperti pembangunan transmisi dan distribusi gas yang terintegrasi, pembangunan fasilitas infrastruktur (Floating Storage Regasification Unit, Kilang dan Terminal Liquid Natural Gas), gas kota, jaringan pipa, hingga konversi bahan bakar diesel menjadi gas di pembangkit listrik.
Baca juga: PLN NP Produksi Energi Bersih 180,9 GWh Lewat Co-Firing di Semester I 2023
Dia kembali menawarkan proyek pembangunan tersebut kepada para investor asal Negeri Tirai Bambu.
"Kami membuka peluang bagi perusahaan gas China untuk berinvestasi pengembangan gas di Indonesia," ungkap Arifin.
Ia juga mengatakan, peningkatan kerja sama energi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dengan China terus mengalami pertumbuhan positif di tengah berbagai tantangan global.
ASEAN dinilai sebagai mitra strategis pembangunan dan diharapkan memberikan dampak positif bagi ekonomi kawasan.
Baca juga: Dua BUMN Bersinergi Dorong Penggunaan Energi Bersih di Industri Semen
Intergrasi ini diharapkan membawa berkah bagi pengembangan transisi energi bersih di ASEAN yang memiliki potensi meyakinkan.
Sebagai informasi, CACEW merupakan forum inisiasi Dewan Energi Nasional China (National Energy Administration of China) dimana Kementerian ESDM sebagai co-chair.
Forum ini merupakan kali pertama digelar antara China dan negara ASEAN untuk mendiskusikan transisi energi dan pengembangan energi bersih yang berkelanjutan termasuk isu kebijakan, standar teknis dan pembiayaan hijau.
Melalui forum ini, diharapkan kerja sama regional terkait energi bersih di kawasan China-ASEAN semakin diperkuat.