Cara Kelola Bonus dan Tunjangan Karyawan dalam Penggajian di Perusahaan, Simak Tips Lengkapnya
Perusahaan dituntut untuk memiliki kebijakan yang transparan dan sistem penghitungan penggajian bagi karyawan yang efisien.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan dituntut untuk memiliki kebijakan yang transparan dan sistem penghitungan penggajian bagi karyawan yang efisien.
Begitu juga dengan mengaplikasikan software payroll dalam penggajian di perusahaan.
Hal tersebut perlu diperhatikan karena merupakan aspek kunci dalam manajemen sumber daya manusia yang memiliki dampak signifikan pada motivasi, produktivitas, dan kepuasan karyawan.
Berikut ini bahasan tentang aturan pemberian bonus dan tunjangan karyawan di Indonesia, serta memberikan tips atau cara yang efektif untuk mengelola penggajian, terutama terkait dengan penghitungan bonus dan tunjangan.
Aturan mengenai bonus dan tunjangan karyawan
Di Indonesia pemberian bonus dan tunjangan kepada karyawan diatur oleh beberapa undang-undang dan peraturan. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Undang-Undang Ketenagakerjaan (UU No. 13 Tahun 2003)
UU Ketenagakerjaan adalah undang-undang yang menjadi kerangka dasar bagi hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Dalam Pasal 4 dijelaskan bahwa setiap pekerja memiliki hak dasar untuk menerima upah yang wajar dan sesuai dengan perjanjian kerja.
Selain itu, Pasal 5 juga menegaskan bahwa pengusaha wajib membayar Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
THR ini merupakan hak pekerja dan biasanya dibayarkan menjelang hari raya agama tertentu, contohnya saat Idulfitri atau Natal.
Selanjutnya, Pasal 7 menyebutkan bahwa pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan memiliki hak atas THR sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Besaran THR dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan perjanjian kerja.
2. Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan
Peraturan ini merinci cara penghitungan upah pekerja, termasuk komponen bonus dan tunjangan.
Baca juga: Daftar Lengkap 62 Kategori AMI Awards 2023
Pasal 6 menjelaskan bahwa upah pekerja terdiri dari upah pokok dan komponen lain yang dapat disepakati dalam perjanjian kerja.
Ini berarti bonus dan tunjangan dapat dihitung sebagai bagian dari upah.
Selain itu, Pasal 15 memungkinkan komponen lain yang disepakati dalam perjanjian kerja untuk mencakup berbagai jenis tunjangan, seperti tunjangan keluarga dan tunjangan kinerja.
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja
Peraturan ini lebih spesifik mengenai pemberian tunjangan kinerja kepada karyawan.
Di dalam Pasal 3 disebutkan bahwa tunjangan kinerja dapat diberikan kepada karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh perusahaan.
Ini berarti perusahaan dapat menentukan syarat dan ketentuan untuk memenuhi hak atas tunjangan kinerja.
Selanjutnya, Pasal 4 menekankan bahwa perusahaan wajib menetapkan aturan dan ketentuan mengenai pemberian tunjangan kinerja, termasuk besaran dan kriteria pemberian.
4. Peraturan Perusahaan (Company Regulations)
Peraturan perusahaan adalah peraturan internal yang dibuat oleh perusahaan untuk mengatur hubungan kerja dan hak serta kewajiban karyawan.
Isi dari peraturan perusahaan dapat beragam dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.
Ini mencakup jenis tunjangan yang diberikan oleh perusahaan, ketentuan-ketentuan terkait bonus, serta persyaratan dan prosedur yang harus dipatuhi oleh karyawan.
Cara efektif mengelola bonus dan tunjangan dalam penggajian
Mengelola penghitungan tunjangan dan bonus karyawan dalam penggajian di perusahaan merupakan tugas yang krusial untuk menciptakan sistem penggajian yang adil, efisien, dan dapat memotivasi karyawan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola penghitungan tunjangan dan bonus karyawan:
1. Tetapkan Pedoman yang Jelas dan Transparan
Salah satu langkah pertama dalam mengelola penghitungan tunjangan dan bonus adalah dengan memiliki pedoman yang jelas.
Pedoman ini harus mencakup informasi tentang jenis tunjangan dan bonus yang tersedia, kriteria atau metode perhitungan, serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk memenuhi syarat.
2. Kolaborasi Antar Departemen
Menghitung tunjangan dan bonus melibatkan berbagai departemen, termasuk HR, keuangan, dan manajemen.
Penting untuk memastikan kolaborasi yang baik antara departemen-departemen ini untuk memastikan semua aspek tercakup dan dikelola dengan baik.
Departemen keuangan harus memiliki visibilitas yang cukup untuk mengalokasikan dana yang dibutuhkan untuk pembayaran bonus dan tunjangan.
3. Automatisasi Proses
Menggunakan software payroll yang terkomputerisasi dapat sangat membantu dalam menghitung tunjangan dan bonus.
Sistem ini dapat diatur untuk menghitung secara otomatis berdasarkan aturan yang telah ditetapkan, mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi.
4. Definisikan Kriteria Penilaian Kinerja
Salah satu aspek penting dari penghitungan bonus adalah kriteria penilaian kinerja. Pastikan kriteria ini jelas, objektif, dan terukur.
Mungkin termasuk pencapaian target penjualan, produktivitas, evaluasi kinerja, atau indikator kinerja lain yang relevan dengan tujuan perusahaan.
5. Evaluasi Berkala Pedoman dan Rumus Penghitungan
Pedoman dan rumus yang digunakan untuk menghitung tunjangan dan bonus perlu dievaluasi secara berkala.
Dengan begitu, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka masih sesuai dengan tujuan perusahaan dan lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
6. Perhitungan Terbuka
Karyawan perlu tahu bagaimana tunjangan dan bonus mereka dihitung.
Transparansi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan karyawan dan menghindari konflik.
7. Kepatuhan Terhadap Hukum
Pastikan bahwa penghitungan tunjangan dan bonus selalu mematuhi undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Ini adalah langkah penting untuk menghindari masalah hukum.
8. Beri Umpan Balik Terkait Kinerja
Setelah penghitungan selesai, berikan umpan balik yang konstruktif kepada karyawan tentang kinerja mereka.
Ini adalah kesempatan untuk memotivasi karyawan dan membantu mereka memahami mengapa mereka menerima jumlah tertentu.
9. Evaluasi Dampaknya Terhadap Anggaran
Penting untuk memantau dan mengevaluasi dampak dari penghitungan tunjangan dan bonus terhadap anggaran perusahaan.
Pastikan bahwa perusahaan memiliki cukup sumber daya finansial untuk mendukung kebijakan ini.
10. Pertimbangkan Perubahan Lingkungan Bisnis
Bisnis selalu berubah, perubahan dalam lingkungan bisnis dapat memengaruhi cara perusahaan menghitung dan memberikan tunjangan dan bonus.
Oleh karena itu, perusahaan harus fleksibel dan siap untuk mengadaptasi kebijakan sesuai dengan kebutuhan.
11. Fleksibilitas dan Diferensiasi
Pertimbangkan tingkat fleksibilitas dan diferensiasi dalam penghitungan bonus. Ini berarti mempertimbangkan perbedaan peran, level karyawan, dan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
Dalam beberapa kasus, perlu adanya pertimbangan khusus untuk pekerja dengan peran atau tanggung jawab yang berbeda.
12. Pertimbangkan Faktor Non-Moneternya
Selain bonus dan tunjangan finansial, pertimbangkan juga pengakuan non-moneternya seperti penghargaan atau pengakuan kinerja. Pengakuan semacam ini dapat memberikan motivasi tambahan kepada karyawan.
Baca juga: Restoran Ini Ganti Nama Demi Angkat Budaya Banten Lewat Kuliner
13. Berikan Pelatihan Kepada Tim HR dan Keuangan
Pastikan tim HR dan keuangan memahami dengan baik peraturan dan proses perhitungan.
Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu menghindari kesalahan dalam penghitungan dan penyebaran informasi yang benar kepada karyawan.
Mengelola penghitungan tunjangan dan bonus karyawan adalah proses yang memerlukan perencanaan dan pemantauan yang cermat.
Cara yang paling efektif dan efisien yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan automatisasi penggajian melalui penggunaan software payroll.
Dengan begitu, perusahaan dapat menciptakan sistem penggajian yang adil dan dapat memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.