Cegah Penutupan, Pertamina Buka Peluang Pertashop Bisa Jual Pertalite hingga LPG 3 Kg
Jika Pertashop jual Pertalite maka mereka harus memenuhi beberapa persyaratan untuk pengawasan karena ini adalah BBM subsidi.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga telah memetakan beberapa solusi guna mengatasi banyaknya gerai Pertashop yang tutup.
Pertama, Pertamina Patra Niaga akan menawarkan pengusaha Pertashop menjual Pertalite.
"Saat ini kita sedang mengkoordinasikan dengan BPH Migas," kata Riva ketika Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Pengusaha Pertashop Minta Peluang Pasarkan BBM Pertalite
Namun, kata dia, apabila ada Pertashop yang memutuskan menjual Pertalite, mereka harus memenuhi beberapa persyaratan untuk pengawasan karena ini adalah BBM subsidi.
Solusi kedua, Pertamina Patra Niaga akan menawarkan Pertashop diangkat menjadi pangkalan LPG 3 kg.
"Ini akan membuat tambahan bisnis buat Pertashop sebagai pangkalan LPG 3 kg," ujar Riva.
Solusi ketiga, Pertamina Patra Niaga akan menawarkan pengusaha Pertashop menjadi agen penjual pelumas atau produk dari PT Pertamina Lubricants (PTPL).
Dari upaya-upaya tersebut, Riva berharap Pertashop bisa mendapat tambahan bisnis agar bisa melanjutkan usahanya.
Diberitakan sebelumnya, para pengusaha Pertashop yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan DIY, mengeluh lantaran bisnisnya mengalami penurunan omzet.
Sebagai informasi, Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk ritel Pertamina.
Sekretaris Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan DIY, Gunadi Broto Sudarmo mengungkapkan, penurunan kinerja ini disebabkan disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite yang tergolong masih cukup tinggi.
Sehingga, masyarakat banyak yang cenderung membeli Pertalite.
"Saat kita ingin maju, ada gejolak dunia perang antara Ukraiana-Rusia dan berpengaruh terhadap ekonomi mikro yang disebabkan melonjaknya harga minyak dunia. Akhirnya terjadinya disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite. Karena di Pertashop hanya jual Pertamax dan Dexlite," papar Gunadi saat melakukan rapat bersama Komisi VII DPR-RI, Senin (10/7/2023).