TPK Palaran Samarinda Dicanangkan Jadi Green and Smart Port, Mulai Kurangi Penggunaan Energi Fosil
Proses sertifikasi pelabuhan yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) ini dijadwalkan pada 2024.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Terminal Petikemas (TPK) Palaran Samarinda dicanangkan menjadi Green and Smart Port (pelabuhan hijau dan pintar) oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Proses sertifikasi pelabuhan yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) ini dijadwalkan pada 2024.
Pencanangan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh sejumlah pihak pada Jumat (29/9/2023) ini di TPK Palaran Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca juga: Dico Ganinduto Ingin Investor Singapura Kembangkan Industri, Pendidikan dan Pelabuhan di Kendal
Dalam kegiatan ini, prasasti ditandatangani oleh Direktur Utama PSP Buyung Pramitra, Sekretaris Daerah Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan, dan General Manager PT Pelindo IV Samarinda Sonny Uktolseya.
Buyung mengatakan, TPK Palaran Samarinda menjadi green and smart port karena sesuai dengan ambisi pemerintah menuju nol emisi.
Hal itu ditunjukkan melalui peralihan penggunaan diesel ke elektrifikasi.
"Kita mulai Februari 2023 kemarin sudah elektrifikasi. Kita juga mulai menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," kata Buyung ketika ditemui di lokasi.
"Intinya bahan bakar fossil mulai kami kurangi dan (beralih ke) elektrifikasi," lanjutnya.
Kemudian, Buyung berujar TPK Palaran Samarinda juga akan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Di antaranya akan memanfaatkan energi dari matahari dan angin.
Baca juga: Kabakamla RI Laksdya TNI Irvansyah Mau Tambah Kapal, Tingkatkan Pangkalan, Hingga Dermaga Pelabuhan
Ia mencontohkan dalam memanfaatkan energi matahari, lampu penerangan yang ada di TPK Palaran Samarinda kini telah menggunakan panel surya.
Selain itu, PT PSP juga berencana mengolah kembali limbah air dari pelabuhan untuk digunakan kembali.