Malaysia Targetkan Pembangunan Stasiun Isi Daya Kendaraan Listrik Mencapai 10 Ribu pada 2025
Rencana stasiun pengisian kendaraan listrik sudah tertuang sejak 2021 dalam Low Carbon Mobility Blueprint (LCMB) 2021-2030.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Malaysia menargetkan pendirian 10.000 stasiun pengisian kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di seluruh negeri pada tahun 2025.
Ini akan terdiri dari 9.000 pengisi daya arus bolak-balik (AC) dan 1.000 pengisi daya cepat arus searah (DC). Saat ini sudah ada 1.246 stasiun pengisian daya publik yang beroperasi.
Rencana tersebut sudah tertuang sejak 2021 dalam Low Carbon Mobility Blueprint (LCMB) 2021-2030.
Baca juga: Bidik 1.715 Unit SPKLU, PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bangun Bisnis Charging Station
Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Zafrul Abdul Aziz, mengatakan target tersebut optimis mampu dicapai.
"Kami optimis, berdasarkan permintaan yang masuk dan pasokan yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut adalah realistis. Ada jadwal yang sedang kami pertimbangkan dan kami harus bisa melihat percepatan di stasiun pengisian yang sedang diluncurkan," tutur Zafrul dikutip dari Paultan.
Saat ini, waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan titik pengisian adalah sekitar delapan hingga sembilan bulan dari awal hingga selesai.
Durasi ini dinilai lama karena birokrasi, mulai dari persetujuan dari dewan lokal, pemilik tanah dan lain-lain.
Tujuan pemerintah adalah untuk mengurangi waktu yang diperlukan, sehingga untuk keseluruhan proses hanya berjalan sekitar tiga bulan.
Dari 1.246 stasiun pengisian daya yang tersedia saat ini, 1.007 merupakan jenis AC, sedangkan 239 merupakan titik pengisian cepat DC.
Dari total tersebut, 500 merupakan titik pengisian daya di dalam ruangan, sedangkan 746 di antaranya berada di luar ruangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.