Hari Pertama Kerja Jabat Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo: Saya Kawal Eksekusinya Satu Per Satu
Arief melakukan koordinasi dengan jajaran Kementan agar langsung bekerja dengan cepat untuk menustaskan persoalan pangan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan, akan mengawasi secara ketat kinerja jajarannya.
Hari ini, Arief melakukan koordinasi dengan jajaran Kementan agar langsung bekerja dengan cepat untuk menustaskan persoalan pangan khususnya dalam hal produksi beras.
Koordinasi dilakukan bersama dengan jajaran eselon I, eselon II, jajaran Direktorat Jenderal. Ia meminta quick win 3 bulan jadi dalam 2 hari terakhir ini.
Baca juga: Temui Jokowi, Syahrul Yasin Limpo Lapor Hasil Kerjanya sebagai Mentan hingga Dapat Penghargaan KPK
"aya minta beliau-beliau semua mempersiapkan. Saya mau kawal eksekusinya satu per satu detail," ujar Arief di Kementerian Pertanian, Jakarta Senin (9/10/2023)
Arief meminta jajaran eselon 1, eselon 2, melakukan konsolidasi. Bahkan, disebutnya akan mengubah kembali Kementerian Pertanian yang bermartabat.
"Kita kembalikan lagi Kementan yang bermartabat, yang keren," sambung Arief.
Arief mengatakan, setelah dia resmi ditunjuk menjadi Plt oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepala negara telah memberikan banyak tugas yang harus diselesaikan.
"Salah satunya untuk menjaga ketersediaan beras," terang Arief.
Untuk itu, Pemerintah akan impor beras sebanyak 2 juta ton ditargetkan akan masuk paling lambat 2 November.
Penugasan 2 juta ton tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Pemerintah juga berencana akan menambah impor sebanyak 1,5 juta ton di tahun depan.
"Kita juga lagi persiapan Masa Tanam 1. Jadi nomor satu itu pupuk," imbuh Arief.
Sebelumnya, Arief ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana Tugas Menteri Pertanian (Mentan).
Arief menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri dari jabatan Mentan karena ingin fokus dalam menghadapi penyidikan kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.