Ibu-Ibu Mekaar Dinilai Pahlawan dalam Menguatkan Ekonomi Berbasis Kerakyatan
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang diberikan kepada para nasabah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Ngopi Bareng UMKM Bumi Lancang Kuning dihelat oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
PNM bersama Komisi VI DPR RI pun melakukan dialog interaktif kepada 500 ibu-ibu Nasabah Mekaar dan 100 Account Officer (AO) di Gedung PKM Universitas Riau, Pekanbaru.
“PNM telah melakukan pendampingan kepada nasabah PNM untuk peningkatan usaha,” kata Anggota Komisi VI DPR RI H Jon Erizal dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).
Dia menegaskan bahwa Ibu-Ibu Mekaar sebutan nasabah PNM Mekaar adalah pahlawan ekonomi.
“Ibu-ibu Mekaar inilah pahlawan sesungguhnya, mereka telah mampu menjadi pahlawan bagi keluarganya dan pahlawan ekonomi bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” ujarnya.
Menurut Jon, PNM telah bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.
Memang pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya dalam pemberdayaan nasabah Mekaar.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang diberikan kepada para nasabah.
Terhitung hingga pertengahan September 2023 ini, PNM sudah merealisasikan 8.144 kali pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
Bertajuk peningkatan mitra binaan pelaku UMKM, sosialisasi ini banyak membahas literasi keuangan dan esensi pemberdayaan serta peminjaman. Hal ini bertujuan agar nasabah terus berinovasi dan berhasil untuk naik kelas.
"Penggabungan BRI Pegadaian PNM menjadi Holding UMI memberikan kesempatan kepada nasabah PNM Mekaar untuk meluaskan pasar dan juga membuka peluang kolaborasi usaha nasabah ibu PNM Mekaar,” tambah H Jon Erizal.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengatakan bahwa Sinergi Holding Ultra Mikro juga menjadi alat yang menguatkan para pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
“Seperti terbukanya para nasabah kepada akses yang lebih besar. Hal ini selaras dengan PNM yang terus melakukan komitmennya dalam memberikan 3 modal utama yakni modal finansial, sosial, dan intelektual,” terangnya.
Sependapat dengan Jon, Arief menegaskan ibu-ibu Mekaar adalah pahlawan sesungguhnya.
Ia pahlawan ekonomi keluarga dan pahlawan bagi sesama.
Dia mengatakan, bahwa pendampingan yang dilakukan PNM ini juga menyokong 3 pilar utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yakni pilar ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Ibu-ibu sekalian ini adalah pahlawan dalam menguatkan ekonomi berbasis kerakyatan. Kepedulian ibu-ibu dari usaha kecil memajukan ekonomi nasional,” tutup Arief.