Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Bulog Cari Negara yang Panen Beras untuk Impor
Pemerintah telah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog menegaskan kesiapannya menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah.
Hal ini sebagai upaya memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasar
Satu hal yang ditekankan, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menyebut negara asal impor bisa dari mana saja.
Baca juga: Indonesia Impor Beras 1 Juta Ton Tahun Depan
Intinya, negara tersebut harus memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
“Untuk negara asal impor ini bisa dari manapun tidak terpatok hanya satu negara saja, jadi bisa banyak negara seperti penugasan sebelumnya," kata Iqbal dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).
"Kita cari negara mana yang masih banyak produksinya dan memenuhi standar persyaratan," lanjutnya.
Diketahui, Pemerintah telah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton.
Namun, kata Iqbal, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya siap melaksanakan penugasan impor satu juta ton beras tahun depan.
Ia mengatakan, produksi beras dalam negeri diprediksi akan berkurang pada Januari-Maret 2024 karena fenomena kekeringan El Nino.
Maka demikian, pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, impor beras ini untuk mengantisipasi kekurangan produksi beras dalam negeri.
"Pemerintah harus sudah menyiapkan. Jangan sampai begitu kita lihat kurang (produksinya), baru kita impor," katanya ketika ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).
Ada beberapa negara yang sudah dijajaki oleh Indonesia untuk impor beras, salah satunya adalah China.
Buwas bilang, Presiden Jokowi sudah melakukan kerja sama dengan Presiden China Xi Jinping perihal impor beras ini.
Ia mengatakan, China sudah menyiapkan satu juta ton beras untuk dikirim ke Indonesia.
Buwas menegaskan, ini bukan berarti beras impornya akan langsung diambil karena harus dilihat terlebih dahulu dari sisi kebutuhannya.
"Dalam hal ini, China sudah menyiapkan. Jadi, kalau emergency, kita sudah bisa dapat dari China. Kita tidak ketergantungan dari negara-negara lain," katanya.