Erick Thohir Sebut Peran Penting Generasi Muda Penggerak Politik dan Ekonomi Bangsa
Menteri BUMN Erick Thohir menantang tokoh-tokoh muda IAPPI untuk membuat blue print Indonesia 2045
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM -- Tokoh pemuda Indonesia Erick Thohir menyebut peranan penting gerenasi muda sebagai penggerak ekonomi bangsa.
"Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda," ucap Erick usai melantik pengurus harian Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) di Smesco Convention Hall, Jumat (13/10/2023).
Erick yang bertindak sebagai Koordinator Dewan Presidium IAPPI mengatakan, situasi global yang penuh tekanan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Erick mengatakan cepat atau lambat Indonesia akan dipertanyakan arah politiknya.
Baca juga: Projo Sebut Nama Erick Thohir, Airlangga hingga Gibran Dipertimbangkan Sebagai Cawapres Potensial
"Saya juga mengajukan pertanyaan mau ke mana bangsa Indonesia? Secara politik kita ditanyakan arah kita ke mana. Saat bicara globalisasi, apakah kita ikut yang sedang berjalan saat ini, atau ala Indonesia? Perbaikan ekonomi, berjalan ala kadarnya atau ala Indonesia? Tantangan di depan sangat berat. Mulai dari tekanan terhadap pangan hingga digitalisasi AI. Kita tidak punya waktu banyak," kata Menteri BUMN ini.
Selain itu, demi menyambut Indonesia Emas, Erick menantang tokoh-tokoh muda IAPPI untuk membuat blue print Indonesia 2045. Erick menargetkan dalam satu bulan kepengurusan, blue print tersebut sudah ada.
"Saya men-challange blue print Indonesia 2045 dari perspektif kalian. Bukan dari perspektif pemerintah, tapi kalian. Sebagai tokoh masa depan Indonesia. Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan. Saya berharap dengan dilantiknya kepengurusan, dalam satu bulan ini sudah ada blue printnya. Mau di bawa kemana Indonesia ke depan," tutup Erick.