PHK LinkedIn Gelombang Kedua Sasar 668 Karyawan
PHK ini merupakan kali kedua yang dilakukan LinkedIn, setelah awal Mei lalu memangkas sekitar 716 staf.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Platform lowongan kerja LinkedIn mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) gelombang kedua atas 668 karyawan dari tim teknik, talenta, dan keuangan.
Dalam keterangan tertulisnya, juru bicara LinkedIn menjelaskan perampingan platform media sosial yang berfokus pada profesional bisnis ini dilakukan demi memangkas lonjakan biaya operasional di tahun 2023.
“Sementara kami menyesuaikan struktur organisasi dan menyederhanakan pengambilan keputusan, kami terus berinvestasi dalam prioritas strategis untuk masa depan kami dan memastikan kami terus memberikan nilai bagi anggota dan pelanggan kami,” kata LinkedIn, sebagaimana dilansir dari Reuters.
PHK ini merupakan kali kedua yang dilakukan LinkedIn, setelah awal Mei lalu platform yang melayani pencarian kerja yang berbasis di Amerika memangkas sekitar 716 staf dari tim penjualan, operasi, dan pendukung yang ada kantor China.
Bisnis Teknologi AS Sedang Suram
Dalam enam bulan terakhir sejumlah perusahaan besar dilaporkan melakukan pemangkasan pada ratusan pekerja asal AS diantaranya seperti perusahaan teknologi terkemuka di Amerika, Meta Platform Inc yang merencanakan PHK pada sejumlah karyawan yang bekerja di unit divisi Reality Labs di silikon California.
Langkah serupa juga diambil perusahaan telekomunikasi T-Mobile yang turut melakukan PHK dengan menargetkan 7 persen atau sekitar 5.000 karyawan cabang Amerika pada awal September lalu.
Baca juga: Susul Amazon, LinkedIn Bakal Pangkas 700 Pekerja dan Hapus Aplikasi di China
Sayangnya imbas aksi PHK ini tingkat pengangguran di Amerika naik di angka 3,8 persen selama bulan Oktober 2023.
Kendati PHK yang dilakukan sejumlah perusahaan di atas berpotensi menambah daftar pengangguran di AS, akan tetapi langkah itu harus diambil agar mereka dapat menghemat pengeluaran pasca mengalami penurunan bisnis iklan akibat ditinggal investor dan pelanggan.
Baca juga: Banyaknya Korban PHK Bikin Pendapatan Platform Pencari Kerja LinkedIn Melonjak
Hingga selama beberapa tahun terakhir laba kuartalan perusahaan terus mencatatkan penurunan tajam.