Janjikan Iklim Usaha Kondusif, Indonesia Ajak Negara Asia-Afrika Berinvestasi
Pemerintah Indonesia mengajak negara Asia-Afrika berinvestasi di Indonesia pasca pandemi Covid-19
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengajak negara Asia-Afrika berinvestasi di Indonesia pasca pandemi Covid-19, yang didukung oleh lingkungan kondusif bagi investor melalui pembuatan regulasi guna mendukung kemudahan berusaha di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Cahyo R Muzhar pada side event The 61st AALCO Annual Session yang bertajuk Investing in Indonesia: Strengthening the Legal Regime and Infrastructure to Support the Business Environment, and to Ensure Legal Certainty in The Settlement of Disputes di Bali Nusa Dua.
Baca juga: BPKH Jajaki Potensi Investasi Baru Haji dan Umrah dengan Arab Saudi
AALCO atau Asian-African Legal Consultative Organization dibentuk pada 15 November 1956 sebagai hasil nyata Konferensi Asia – Afrika Bandung 1955. Organisasi ini dibentuk oleh 7 negara Asia.
“Dalam memberikan kemudahan berusaha, pemerintah Indonesia berkomitmen menciptakan regulasi yang sejalan dengan kebutuhan para pelaku usaha. Indonesia telah melakukan perubahan pada 3.000 peraturan regional yang berkaitan dengan investasi di tahun 2019 untuk memangkas birokrasi,” katanya.
Dia menambahkan, pemerintah juga akan memberikan pendampingan finansial, program pelatihan, dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para pelaku usaha.
Sejak 2018, Indonesia telah menerapkan electronically integrated business licence, yang menyederhanakan lisensi bisnis melalui sistem Online Single Submission (OSS).
Upaya lainnya adalah dengan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dinilai menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia.
“Indonesia memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Asia, dimana Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara,” kata Cahyo.
Dia berpendapat, investasi memegang peranan penting bagi perekonomian dunia. Tidak hanya dalam membangun ekonomi, investasi juga dapat menentukan keberlanjutan bisnis.
Baca juga: Target Investasi Rp 1.650 Triliun di 2024, Bahlil Tuding Airlangga Jago Buat Angka Tapi Nggak Jelas
Menurutnya, negara Asia-Afrika memiliki peran besar dalam perekonomian dunia. Dirinya menambahkan bahwa Asia-Afrika mampu mencapai angka GDP fantastis di tahun 2023 yaitu sebesar US$54 triliun. Angka ini dinilai cukup besar karena mewakili 42 persen GDP dunia.
Menyambung hal ini, Kemenkumham juga mendukung kemudahan berusaha dengan melakukan transformasi layanan yang dapat diakses secara online. Transformasi ini dapat memberikan transparansi bagi pengguna layanan sehingga dapat menjamin keamanan.
“Selain memberikan kemudahan bisnis, Indonesia juga menjamin keamanan dan akan memastikan bahwa entitas bisnis kita tidak akan digunakan untuk transaksi yang ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme,” kata Cahyo.
Bisnis forum yang menjadi bagian dari side event The 61st AALCO Annual Session digelar untuk mempromosikan kerja sama bisnis di antara negara Asia-Afrika, yang juga dibahas dalam main agenda The 61st AALCO Annual Session yaitu Trade and Investment.
“Tujuannya adalah agar negara Asia-Afrika dapat dilibatkan di semua forum internasional dan mempunyai peran signifikan dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional yang selama ini didominasi negara barat,” pungkasnya.