Bulog Amankan 700 Ribu Ton Beras Impor dari 1,5 Juta Ton Target Cadangan Pemerintah
Perum Bulog mengamankan 700 ribu ton beras impor dari 1,5 juta ton yang diminta Pemerintah.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog mengamankan 700 ribu ton beras impor dari 1,5 juta ton yang diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi beberapa waktu lalu menginginkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) bisa tetap terjaga dan harga beras terus stabil di tengah kemarau berkepanjangan, sehingga memerintahkan Bulog untuk mengimpor 1,5 juta ton.
Impor 1,5 juta ton ini berbeda dengan penugasan 2 juta ton beras kepada Bulog yang diberikan pada awal tahun ini.
"Bulog ditugaskan lagi untuk impor beras sebanyak 1,5 juta ton dan 700 ribu ton sudah dikontrak untuk tahun ini" kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso dalam kegiatan penyaluran beras bantuan pangan bersama Presiden Jokowi di Padang, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,48 juta ton.
Ia memastikan stoknya masih cukup untuk bantuan pangan beras tahap dua yang sedang bergulir sejak September lalu hingga November mendatang.
Stok juga dipastikan masih cukup untuk perpanjangan bantuan pangan beras hingga Desember nanti.
"Jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap dua dan tambahan alokasi Desember, maka stok kita masih cukup banyak," kata Buwas.
Baca juga: Bapanas Siapkan Stok untuk Lanjutkan Bantuan Pangan Sampai Desember 2023
Ketika kunjungan tersebut, Jokowi mengatakan pemerintah tengah mengitung anggaran untuk kembali menambahkan beras bantuan pada Januari, Februari dan Maret 2024.