Rupiah Sempat Melemah, Daihatsu Tak Akan Naikkan Harga Mobil
melemahnya rupiah dipastikan tidak akan langsung berdampak pada harga jual kendaraan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sempat melemah ke angka Rp 16.000 beberapa waktu lalu.
Menurut Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani, melemahnya rupiah tidak akan langsung berdampak pada harga jual kendaraan.
Baca juga: Menyambangi Dealer Daihatsu Chiba, Pusatnya Penjualan Mobil Baru dan Bekas yang Ramah Lansia
"Ini juga baru beberapa minggu jadi tidak bisa langsung berdampak. Jadi tidak hanya dari kurs saja yang menentukan penentuan harga atau material cost. Kita tidak bisa dalam waktu yang pendek untuk menyesuaikan (harga mobil) secepat itu, karena kita ada komitmen juga buat customer. Saat ini kita tidak ada rencana untuk menaikkan harga," tutur Sri Agung, Jumat (27/10/2023) di Tokyo, Jepang.
Melemahnya rupiah tentu berpengaruh pada kenaikan harga bahan baku pembuatan komponen mobil.
Daihatsu sendiri memiliki lokalisasi pembuatan mobil hingga 80 persen menjadi faktor kuat untuk tidak serta merta menaikkan harga.
Lokalisasi produk yang tinggi pada model Ayla, Sigra, Xenia dan Terios membuat harga mobil Daihatsu menjadi cukup kompetitif.
Baca juga: Kei Car Daihatsu Banyak Bertebaran di Jepang, Apakah Minat Masuk Indonesia?
"Di kendaraan Daihatsu itu lokalisasinya sudah 80 persen, jadi tidak bisa disebutkan berpengaruh apalagi untuk LCGC kita. LCGC kita ada dua yaitu Sigra dan Ayla, lalu yang lain-lain juga lokalisasinya sudah cukup seperti Xenia dan Terios. Jadi itu yang mungkin mempengaruhi bahwa tidak hanya faktor kurs dolar yang mempengaruhi," jelasnya.