Indonesia Kali Pertama Diundang dalam G7 Trade Ministers Meeting di Jepang
Kegiatan ini merupakan kali pertama bagi Indonesia diundang ke Pertemuan Menteri Perdagangan Group of Seven (G7).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
“Tidak dikesankan mempersulit, tetapi betul-betul yang fair karena memang dari awal G7, negara-negara EU, Amerika, Jepang bisa membantu pembangunan indonesia. Tapi sekarang jangan lupa kita dapat tawaran-tawaran dari Tiongkok yang sangat mudah. Oleh karena itu, perlu free and fair trade,” sambungnya.
Lebih lanjut, pada sesi working dinner, acara dipimpin oleh Menteri Luar Negeri jepang yang membahas tema perdagangan yang berkelanjutan menyangkut isu kelestarian lingkungan, perubahan lingkungan, digitalisasi, dan persiapan untuk Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 WTO tahun 2024 mendatang.
Pada agenda itu, Zulhas menyampaikan perlunya pengaktifan kembali sistem penyelesaian sengketa WTO. Kemudian, seluruh negara perlu memastikan kebijakan terkait lingkungan dan sustainability tidak menjadi hambatan dalam perdagangan.
“Jadi isu lingkungan jangan sampai dijadikan untuk mendiskriminasi negara-negara seperti Indonesia. Jadi jangan sampai itu jadi alasan terselubung untuk menghambat dalam perdagangan,” imbuhnya.
Ia juga membahas soal isu ketahanan pangan dan perundingan subsidi perikanan yang harus menjadi capaian utama KTM WTO ke-13. Terakhir, reformasi WTO harus mencapai kesepakatan.
“Food security memang harus apapun biayanya memang harus untuk menjamin keamanan pangan setiap negara,” pungkasnya