Sembilan Bulan, Laba Bersih Trans Power Marine Naik 37 Persen Jadi 13,15 Juta Dolar AS
Penjualan mencapai 48,03 juta dolar AS atau naik 5 persen dibanding periode yang sama pada 2022.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah fluktuasi harga batu bara dunia, PT Trans Power Marine (TPMA) meningkatkan kemampuannya agar dapat bersaing secara sehat dalam industri pengangkutan barang curah, khususnya batu bara.
Sekretaris Perusahaan TPMA, Rudy Sutiono mengatakan, bisnis perusahaan tidaklah terlalu terpengaruh oleh harga batu bara, melainkan volume pengangkutannya yang sebagian besar adalah batu bara.
"Selain batu bara, jenis angkutan wood chip, nikel dan clinker merupakan barang curah yang sering diangkut," papar Rudy dikutip Senin (30/10/2023).
Baca juga: Tantangan dan Strategi Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Dalam Negeri
Ia menjelaskan, untuk kinerja perseroan hingga 30 September 2023, penjualan mencapai 48,03 juta dolar AS atau naik 5 persen dibanding periode yang sama pada 2022 sebesar 45,62 juta dolar AS karena kenaikan volume pengangkutan dan rata-rata tarif pengangkutan.
“Kenaikan penjualan telah mendorong kenaikan laba bersih dari 9,59 juta dolar AS menjadi 13,15 juta dolar AS atau sebesar 37 persen dan ratio EBITDA to Revenue mencapai 50 persen. Current ratio sebesar lebih dari 200 persen mencerminkan kondisi keuangan Perusahaan yang sangat sehat,” ujar Rudy.
Menurutnya, strategi perusahaan untuk terus menjaga hubungan dan memberikan service terbaik kepada para customer menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan.
"Kedepannya perusahaan yakin dapat terus meningkatkan performance nya seiring dengan rencana penambahan armada. 3 sets tug and barge yang dipesan tahun lalu diharapkan akan selesai awal tahun 2024," paparnya.