Kinerja Anak Usaha Kinclong, MITI Raup Pendapatan Rp 244,9 Miliar di Kuartal III 2023
MITI mampu mencatatkan peningkatan laba bruto sebesar 249% menjadi Rp93,29miliar dari tahun 2022 sebesar Rp26,75 miliar.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Bambang Ediyanto juga menjelaskan, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dari Perseroan, pihaknya dan Sany South East Asia Ltd (“SANY”) serta Emas Fortuna Ltd (“EFL”) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU), pada 7 Juli 2023 silam/
MoU itu menekankan penjajakan peluang bisnis energi baru terbarukan tenaga surya yang ramah lingkungan.
"Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan Emas Fortuna Ltd, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (“PLTS”) atau Solar Farm," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama
dengan Interra Resources Limited (IRL) untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (“EBT”) Biomassa.
"Perseroan dan PAL bersama-sama akan memiliki 60% (enam puluh persen) saham Perusahaan Patungan, dan IRL akan mengambil bagian 40% saham. Perseroan nantinya akan memegang mayoritas saham pada Perusahaan Patungan, setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan dan hukum yang berlaku," kata dia.
Perusahaan Patungan ini berencana membangun dan mengoperasikan Pabrik Wood Pellet di Sumatera dengan target pembangunan dimulai pada awal tahun 2024 dan diharapkan mulai beroperasi pada Semester I – 2025, dengan perkiraan total nilai investasi sekitar USD 4.800.000.