Foxconn Tak Kunjung Groundbreaking, Menteri Bahlil Salahkan Geopolitik Laut China Selatan
Menurut Bahlil, molornya investasi Foxconn di Indonesia karena terimbas kondisi geopolitik yang terjadi di Laut China Selatan yang memanas.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan teknologi asal Taiwan, Foxconn, belum kunjung menanamkan investasinya di Indonesia karena faktor geopolitik yang tidak menguntungkan.
Menurut Bahlil, molornya investasi Foxconn di Indonesia karena terimbas kondisi geopolitik yang terjadi di Laut China Selatan yang memanas.
"Ini gara-gara persoalan geopolitik yang belum selesai. Saya mungkin akan berangkat ke China," kata Bahlil kepada wartawan usai menghadiri acara Anugerah Layanan Investasi 2023 di Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Bahlil bilang, pihaknya bakal mengunjungi Foxconn pada Desember mendatang. Hanya saja dia enggan menjelaskan waktu detilnya.
"Karena ketegangan politik di laut China Selatan ini juga adem-adem tapi dibawah nya agak sedikit berkecamuk sedikit juga. Saya mungkin rencananya bulan Desember (berkunjung)," jelas Bahlil.
Adapun saat ditanya terkait batalnya Foxconn melakukan groundbreaking di tahun ini, Bahlil bilang pihaknya bakal mengusahakan.
"Saya akan usahakan (groundbreaking)," tegasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, saat ini Foxconn tengah berbegosiasi dengan para calon mitranya.
Baca juga: Khawatir Foxconn Cuma PHP, Menteri Bahlil Sambangi Kantor Pusatnya di Taiwan
"Foxconn masih negosiasi sama calon partnernya, kemudian dia juga masih memetakan siapa yang kemudian bisa menjadi potensial marketnya mereka," ucap Nurul dalam acara Kompas100 CEO Forum, Senin (23/10/2023).
"Karena kalau Foxconn itu kan dia memproduksi barang tidak harus untuk merknya dia," sambungnya.
Diketahui, Foxconn merupakan produsen elektronik multinasional yang berkantor pusat di Tucheng, New Taipei City, Taiwan.
Foxconn sebelumnya berencana merealisasikan investasi sebesar 8 miliar dolar AS untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca juga: Foxconn Pilih India Sebagai Rencana Pelebaran Pasar Kendaraan Listrik
Dikabarkan, Foxconn akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk memulai pengembangan ekosistem kendaraan listrik pada awal tahun 2023.
Rencananya, Foxconn akan menggandeng beberapa perusahaan seperti Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC) dan Indika Energy.
Namun, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda pelaksanaan groundbreaking tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.